Hanafi Rais: Donald Trump Hanya Alihkan Isu

JakartaDetakpos-Deklarasi sepihak Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Israel di mata Hanafi Rais hanya upaya pengalihan isu dalam negeri AS. 

Respon negatif dari sejumlah negara termasuk Indonesia, diperkirakan malah akan meningkatkan dukungan warga AS terhadap Trump.

Penilaian ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut saat menjadi nara sumber dalam diskusi publik Perspektif Kanigoro bertajuk “Dominasi AS di Timur Tengah”.

Penilaian ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut saat menjadi nara sumber dalam diskusi publik Perspektif Kanigoro bertajuk “Dominasi AS di Timur Tengah”.

Meski hanya merupakan pengalihan isu domestik, menurut Hanafi harus ditanggapi masyarakat internasional.

“Yang paling efektif mestinya menggelar sidang istimewa Majelis Umum PBB untuk menghasilkan resolusi. Mengegandakan pembahasan di Dewan Keamanan pasti akan diveto AS.

Berbeda dengan di Majelis Umum yang tidak ada veto. Resolusi dari Majelis Umum nantinya bisa ditindaklanjuti, misalnya dengan pengiriman pasukan perdamaian,” jelas Hanafi.

Terkait sikap Indonesia, menurut Hanafi sudah bagus.

“Mestinya pernyataan Presiden Jokowi perlu ditambah, bahwa negara-negara Asia Afrika masih punya hutang, yakni kemerdekaan Palestina,” tegasnya.

Diskusi yang berlangsung di sekretariat Pengurus Besar Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PB KBPII), Rabu (13/12), juga menampilkan nara sumber Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI, Muhammad Luthfi.

Menurut Luthfi, pasca perang Irak, sebenarnya AS mulai mengurangi dominasinya di Timur Tengah. Perhatian AS kini lebih difokuskan pada Asia Pasifik. Sehingga pangkalan militernya juga sudah dipindahkan ke Darwin, Australia.

Berkurangnya dominasi AS di Timur Tengah memberi kesempatan meningkatnya peran Inggris di Timur Tengah.


“Memburuknya hubungan Arab Saudi dengan Qatar tidak lepas dari pengaruh Inggris di Qatar. Bahkan cepat berkembangnya stasiun TV Aljazeera juga tidak lepas dari peran wartawan-wartawan senior BBC edisi Arab,” jelas Luthfi.(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *