Hingga Sabtu, Tiga Korban Meninggal Akibat Gempa 6,9 SR

JakartaDetakpos – Hingga Sabtu (16/12) pukul 14.00 Wib, terdapat tiga korban meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka akibat gempa 6,9 SR yang menguncang wilayah Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terjadi pada JUmat (15/12).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Porwo Nugroho, menyebutkan sebanyak 228 rumah rusak berat, 152 rumah rusak sedang, 97 rumah rusak ringan, dan 473 rumah rusak yang belum diklasifikasikan ke dalam rusak berat, sedang dan ringan.

“Selain itu juga terdapat sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintah yang rusak,” katanya.

Tiga korban meninggal dunia adalah Ibu Aminah (80) warga Sugihwaras RT 02 RW 18, Kelurahan Kauman, Kota Pekalongan, Jawa Tengah; Hj. Dede Lutfi (62) warga Desa Gunungsahari RT 04 RW 02, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat; dan Fatimah (34) warga  Dusun Jambon Desa Argosari Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul Provinsi DI Yogyakarta.

Korban Ibu Aminah dan Hj Dede Lutfi meninggal akibat tertimpa tembok rumah yang roboh. Sedangkan korban Fatimah meninggal dunia saat panik terjadi gempa lari keluar rumah terjatuh, kemudian dibawa ke RS Mitra Sehat lalu meninggal dunia.

Menurut dia, kerusakan bangunan yang paling banyak terdapat di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran yang memang paling dekat dengan pusat gempa.

Tercatat di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 72 rumah rusak berat, 37 rumah rusak sedang, dan 109 rumah rusak.
Di Kabupaten Ciamis terdapat 50 rumah rusak berat, 83 rumah rusak sedang, 55 rumah rusak ringan dan 188 rumah rusak.

Sedangkan di Kabupaten Pangandaran terdapat 33 rumah rusak berat, 20 rumah rusak sedang, 38 rumah rusak ringan dan 91 rumah rusak.

Daerah lain yang terdampak gempa merusak adalah di Kota Banjar, Kabupaten Garut, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kota Pekalongan dan Sleman. “Pendataan masih terus dilakukan dan diperkirakan jumlah kerusakan akan bertambah.

“Masyarakat yang rumahnya rusak mengungsi di tenda, rumah kerabatnya, balai desa atau bangunan lainnya,” katanya menjelaskan.

Kepala BNPB telah melaporkan perkembangan penanganan dampak gempa kepada Presiden RI. Saat ini Kepala BNPB dan tim reaksi cepat BNPB telah berada di Tasikmalaya untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.

“Hingga saat ini sudah terjadi 19 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil. Kekuatan gempa terus menurun. Memang daerah selatan Jawa Barat merupakan daerah rawan gempa yang berasal dari pertemuan lempeng Hindia Australia dan Eurasia,” katanya. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *