Hujan Tipis Dari Erupsi Gunung Agung, Sebagian Masyarakat Mengungsi

Karangasem Detakpos – Gunung Agung telah terjadi erupsi freatik kedua yang teramati secara visual  dari Desa Culik di sisi lereng timur pada Sabtu (25/11/2017) pukul 17:30 WITA.

Terpantau kepulan abu tebal dengan tekanan sedang, kolom abu setinggi 1.500 meter dari kawah yang condong ke arah  barat daya. “Erupsi freatik tersebut berlangsung menerus,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam release yang diterima detakpos di Bojonegoro, Minggu (26/11).

Hingga pukul 23.00 WITA, asap dan abu vulkanik masih terpantau keluar dari kawah. Hasil analisis dari Satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik mengarah ke baratdaya sesuai dengan arah angin.

Pascaerupsi, sekitar pukul 21.30 WITA, hujan abu tipis jatuh di beberapa desa di sekitar Gunung Agung, khususnya di sektor baratdaya, seperti Desa Besakih, dusun-dusun di bagian atas Desa Pempatan, dan Desa Temukus. Abu vulkanik terlihat jelas di kaca-kaca mobil atau menempel pada kendaraan.

Masyarakat dari dusun-dusun di Desa Besakih  dan Desa Pempatan Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem yang terdampak dari hujan abu tipis segera melakukan evakuasi mandiri menuju kea rah selatan dengan menggunakan sepeda motor, mobil pick up, dan kendaraan lain.

Dua truk Basarnas membantu evakuasi warga di Dusun Puregay Desa Pempatan ke daerah yang lebih aman.

Masyarakat yang masih berada di dalam radius 6 km dan perluasan sectoral kea rah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km dihimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang.

“Daerah tersebut harus dikosongkan sesuai rekomendasi PVMBG karena berbahaya,” kata dia.

Sementara itu, dampak erupsi freatik Gunung Agung telah menyebabkan beberapa penerbangan dibatalkan,” kata dia menjelaskan.

Sebanyak 8 kedatangan penerbangan internasional (international arrival) di-cancel dan 13 keberangkatan penerbangan internasional (international departure) di-cancel.

Jumlah penumpang yang mengalami pembatalan penerbangan sekitar 2.087 penumpang.

Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menyatakan bahwa bandara masih normal dan aman. Operasional penerbangan berjalan lancar (normal), baik untuk kedatangan maupun keberangkatan.

Hingga saat ini Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) masih kode Orange.

Adanya pembatalan beberapa penerbangan adalah merupakan inisiatif dari maskapai penerbangan masing-masing dengan alasan keselamatan penerbangan.

Kejadian ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pernah juga terjadi saat erupsi Gunung Raung di Jawa Timur dan erupsi Gunung Barujari di NTB, abunya mengarah ke Bali.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali masih normal, namun beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan dari dan ke Bali karena alasan keselematan penerbangan. (*/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *