Inovasi Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated

JakartaDetakpos-Masih dalam rangkaian kegiatan pada Konferensi Regional Teknik Jalan (KRTJ) ke-14 oleh Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) di Hotel Mercure, Ancol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) turut memberikan kontribusi informasi mengenai teknologi dan inovasi yang diterapkan dalam membangun Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

Melalui seminar yang dikemas dalam tema teknologi jalan tol “Teknik Beton Pracetak”, Direktur Utama PT JJC, Djoko Dwijono, mendapat kesempatan untuk memaparkan teknologi Beton Pracetak yang digunakan di Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

Teknologi Beton Pracetak (precast segmental) dipakai sebagai salah satu inovasi dalam proses konstruksi pembuatan pierhead.“Dalam melakukan desain, sampai dengan pelaksanaan pekerjaan, PT JJC akan selalu memperhatikan dampak potensi gangguan terhadap pengoperasian jalan tol Jakarta-Cikampek. Salah satunya yang dilakukan adalah dengan menggunakan Beton Pracetak,” ujar Djoko.

Selain Beton Pracetak, sejumlah teknologi dan inovasi lainnya seperti Konstruksi _Pierhead_ dengan metode Sosrobahu, Steel Box Girder serta Inovasi Desain Pondasi juga turut diterapkan dalam membangun jalan tol sepanjang 36,40 Km ini.

Djoko menjelaskan hal ini dilatarbelakangi oleh kekhususan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated II sebagai berikut::

– Dibangun di atas (elevated) Jalan Tol Jakarta-Cikampek II eksisting yang memiliki lalu lintas harian tinggi

– Dibangun dalam masa konstruksi yang sangat ketat, yaitu selama 24 bulan- Konstruksi proyek dilakukan bersamaan dengan 4 (empat) proyek infrastruktur lainnya di Koridor Jakarta-Cikampek, yaitu Light Rail Transit (LRT), High Speed Train (HST),

-Jalan Tol Cibitung-Cilincing dan Proyek Pemeliharaan Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek.

Meskipun demikian, Djoko menegaskan bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan proyeknya, PT JJC selalu menerapkan aspek K3 baik bagi pekerja proyek, maupun pengguna jalan yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.

Hal tersebut dapat dilihat dari proses manajemen lalu lintas yang dilakukan oleh Jasa Marga jika ada pekerjaan proyek yang menimbulkan gangguan pada arus lalu lintas?

“Walaupun waktu untuk melakukan konstruksi dengan tingkat kecermatan tinggi ini cukup singkat, yaitu 24 bulan, kami memastikan penyelesaian pekerjaan konstruksi, baik untuk proses pekerjaan maupun kualitasnya, berjalan dengan kuat, aman dan selamat,” tutup Djoko.

Peserta KRTJ ke-14 juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi langsung proyek Jakarta-Cikampek II Elevated yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 19 April 2018.

Selain memberikan kontribusi agar masyarakat menjadi lebih terinformasi dan terdukasi terkait pembangunan jalan tol yang sedang gencar dilakukan, Jasa Marga juga meraih juara satu stand terbaik di kegiatan Exhibition KRTJ ke-14 dengan  tema stand Teknologi dan Inovasi Pembangunan Jalan Tol Jasa Marga.(d2 Konferensi Regional Teknik Jalan (KRTJ) ke-14 oleh Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) di Hotel Mercure, 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *