Jelajah Kapal Kepahlawanan, 400 Santri dan Pelajar Bakti Sosial di Bangkalan

BangkalanDetakpos-Kegiatan Jelajah Kapal Kepahlawanan, peserta yang terdiri dari para santri dan pelajar, Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Karang Taruna, dan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) melakukan bakti sosial di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur

“Ini adalah upaya untuk mengajak anak-anak muda ini mengasah kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitar, menguatkan sikap peduli dan menumbuhkan semangat berbagi dalam diri mereka. Nilai-nilai inilah yang dulu juga dijunjung tinggi para pahlawan Indonesia yang patut diteladani,” kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Hartono Laras, Selasa (31/10).

Untuk sampai dilokasi bakti sosial, para peserta menggunakan LCU (Landing Craft Utility) atau kapal kecil yang adalah bagian dari kapal besar, berkemampuan sebagai alat angkut personil, kendaraan tempur dan material. Kapal kecil ini berkapasitas 150 orang. 

Secara bertahap mereka diangkut menggunakan LCU dengan jarak tempuh 15 menit untuk sampai di Pelabuhan Kamal. Selanjutnya dengan menggunakan kendaraan TNI Angkatan Laut, peserta bergerak menuju Pendopo Kecamatan Kamal. 

Bantuan yang diberikan berupa 20 kursi roda, sembilan kaki palsu, satu tangan palsu, 200 kacamata baca, 1.000 sandang dan biskuit, 500 paket sembako, dan 200 perlengkapan sekolah. 

Usai baksos, peserta mengunjungi Monumen Jalesveva Jayamahe dan KRI Dewa Ruci. Sebanyak 400 pelajar SMA dan sederajat serta para santri berbagai pondok pesantren di Jawa Timur diajak untuk berlayar melintasi Perairan Suramadu (Surabaya-Madura). Perjalanan dilakukan sejak Senin (30/10) hingga Rabu (1/11) dengan menempuh rute Tanjung Perak–Pelabuhan Kamal Madura–Bhakti Sosial di Bangkalan–Tanjung Perak.  

Selama perjalanan, peserta mendapatkan berbagai pengetahuan seperti wawasan kebangsaan, bela negara, sejarah KRI dr. Soeharso 990 dan renungan kebangsaan. 

Sementara itu Komandan KRI dr. Soeharso 990 Letkol Laut Alfred mengungkapkan kegiatan semacam ini perlu dilakukan sesering mungkin. 

“Ini adalah upaya mempertebal nasionalisme. Generasi muda adalah ujung tombak. Mereka yang akan menjadi pemimpin masa depan. Saya sepakat acara semacam ini terus dilaksanakan dan bisa menjangkau lebih banyak anak-anak muda,” katanya.(d2detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *