Journey of Dreams II : Shinta Kuwalahan Terima Makanan

 

 Yogyakarta,  Detakpos– Setelah istirahat semalaman di Pom Bensin Sentolo,  Shinta Utami (33),  penyandang disabilitas yang menempuh perjalanan  sepanjang 530 KM,  Jogja-Jakarta, dengan kursi roda,  Selasa, 11 April 2017, sekitar pukul 6.30 akan meneruskan perjalanan menuju Jakarta.

Wanita yang terserang penyakit polio pada usia 4 tahun itu akan melewat rute Tugu Nyi Ageng Serang (Jl Purworejo-Yogya (Khudori) – Jl- Wates – Purworejo – Jalan Soekarno Hatta – dan istirahat di Polres Purworejo.

Pada hari pertama  Shinta menempuh perjalanan selama sekitar 10 jam, dan Senin petang (10/4), istirahat di pom bensin Sentolo. Perjalanan inspiratif hari pertama dimulai pada hari Senin,  pukul 8.00, berangkat dari Balai Kota Yogyakarta menuju Jakarta.

Shinta Utami  di hari pertama mulai perjalanan dari Kantor Wali Kota Yogyakarta (JL. Kenari -Jl. Gayam- Jl. Bausasran – Jl. Juminahan- Jl. Mayor Suryotomo-Jl. Panembahan Senopati – Jl. KH. Ahmad Dahlan – Jl.R.E. Martadinata – Jl. Wates – Jl. Ringroad Barat–Jl Purworejo-Yogya-Jl. Raya Sawahan ) Ke Tugu Nyi Ageng Serang.Shinta mengaku tidak percaya jika sambutan masyarakat sepanjang jalan yang dilalui itu sangat antusias, dan simpatik. Shinta mengaku masyarakat menunjukkan rasa simpati itu  dengan cara masing-masing. Ada yang sekadar nenyaksikan ketika lewat di depan rumah mereka, memanggil-manggil nama, banyak juga yang memberi makanan kecil dan air minum. “Sampai kuwalahan nerima dan membawa,” tulis Shinta via WA.

Bagi Shinta ini bukan untuk kali pertama. Journey of Dreams yang pertama ia lakoni pada Oktober 2014 – Oktober 2015,  mengelilingi Indonesia (Nusantara) menggunakan sepeda motor. Tujuannya yaitu menyebarkan semangat dan inspirasi kepada perempuan dan penyandang disabilitas.

“Kita semua mampu mewujudkan mimpi, tanpa batas,” ungkap Shinta Utami.Dikenal sebagai aktivis dan juga penyandang disabilitas Shinta Utami telah melakukan berbagai program yang dinamakan Journey Of Dreams. Program ini merupakan wujud nyata Shinta untuk mengobarkan semangat perubahan akan pandangan dan stigma masyarakat terhadap penyandang disabilitas. Membuktikan kepada masyarakat bahwa penyandang disabilitas mampu melakukan hal positif dalam hidup. Para penyandang disabilitas Shinta ingin menyampaikan pesan bahwa kekurangan yang dimiliki bukan hambatan untuk melakukan sesuatu yang terbaik. ” Baik untuk kehidupan pribadi, ataupun memberikan dampak bagi lingkungan,” ungkapnya.(tim detak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *