Makassar – Detakpos – Hari ini Senin (22/05/3017) bertempat di Four Points by Sheraton Makassar, Bupati Bojonegoro Suyoto (Kang Yoto) hadir bersama 24 kepala daerah lainnya dalam rangka menghadiri untuk menandatangani atau “meneken” nota kesepahaman (MoU) gerakan menuju 100 “Smart City” di Tanah Air.
“Program smart city merupakan usaha untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata dia.
Selain Kang Yoto dari Bojonegoro, ke-24 kepala daerah lainnya yang hadir antara lain:
1. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi
2. Bupati Kabupaten Sleman, Sri Prurnomo
3. Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie
4. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto
5. Wali Kota Bogor, Bima Arya
6. Wali Kota Tomohon, Jimmy F Eman
7. Bupati Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta
8. Bupati Kabupaten Siak, Syamsuar
9. Bupati Kabupaten Mimika, Eltinus Omaleng
10. Bupati Kabupaten Gresik, Sambari Halim Radianto
11. Wali Kota Jambi, Syarif Fasha
12. Bupati Kabupaten Sidoarjo, Saiful Ilah
13. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil
14. Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis
15. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi
16. Bupati Kabupaten Purwakarta, Dedi Mulyadi
17. Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz
18. Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang
19. Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany
20. Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara, Rita Widyasari
21. Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah
22. Bupati Kabupaten Banyuasin, Dodi Reza Alex
23. Bupati Kabupaten Pelalawan, HM Harris
24. Bupati Kabupaten Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Pertemuan ini diprakarsai oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi bekerja sama dengan Kemendagri, Kementerian PU, Kementerian PPN/Bappenas dan Kompas Gramedia. Menteri Informasi dan Komunikasi, Rudiantara dalam video sambutannya mengatakan Smart City bukan sebatas memajukan teknologi tapi bagaiamana memajukan masyarakatnya. Tujuan Smart City adalah bukan untuk membeli teknologi, komputer dan lain sebagainya, karena jika ini dilakukan yang untung adalah vendor, bukan masyarakatnya. Tahap awal ini, hanya 25 Kabupaten/Kota terpilih termasuk Bojonegoro yang melakukan MoU dengan Kemenkominfo untuk Smart City, sementara 75 kota sisanya ditargetkan akan tercapai hingga tahun 2019 mendatang.
Bojonegoro terpilih sebagai bagian dari 25 Kabupaten/Kota yang masuk dalam smart city karena dipandang telah memiliki kesiapan anggaran, kesiapan infrastruktur dan komitmen membangun Sumber Daya Manusianya melalui tranformasi komunikasi, kolaborasi, inovasi, dan kreatifitas untuk saling terhubung. Bagi kita di Bojonegoro, “syarat rukunnya” sebuah Smart City tentu sudah lama kita usahakan agar terwujud, bahkan budaya rapat, dialog, partnership dengan berbagai pihak dan penggunaan IT dalam berbagai pengelolaan pemerintahan dan pembangunan merupakan bagian kecil dari upaya nyata untuk menghubungkan orang per-orang (komunitas), pemerintah, akademisi dan swasta untuk bersinergi dan berbagi peran dalam membangun Bojonegoro.
“Menurut Kang Yoto Agar ciri orang cerdas itu melekat pada kita semua maka, segera akan kita lakukan rakor gerakan kabupaten dan desa sehat cerdas (GKDSD)”.(d3/detakpos).