Kasih Topi, Mensos Hibur Anak Korban Kerusuhan Mako Brimob

Jakarta,Detakpos-Menteri Sosial Idrus Marham menghibur Wahyu (11),anak Aipda Anumerta Denny Setiadi yang gugur ketika kerusuhan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.

Setiba di rumah duka, Mensos memeluk Wahyu dan melepas topi warna merah bertuliskan Tagana, kemudian dipakaikan kepadanya.”Ini topi yang biasa Menteri Sosial pakai, saya berikan kepada Wahyu, Bapaknya mati Suhada nanti anaknya pasti juga akan berhasil, kalau perlu bisa menjadi menteri seperti saya,” ungkap Idrus sambil terus memeluk tubuh Wahyu.

Menteri Sosial Idrus Marham menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban kerusuhan di Mako Brimob. Mensos datang ke rumah duka salah satu korban meninggal yaitu Aipda Anumerta Denny Setiadi di Jalan Keramat III E, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

Mensos hadir bersama Ketua LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) Kak Seto dan Dirjen. Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat. Aipda Denny meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, yakni Denti Maharani (2) dan Wahyu (11).

Wahyu merupakan anak dari Aipda Denny dan istrinya Aipda Etti Prihartini. Berdasarkan informasi dari keluarganya, Aipda Etti Prihartini kini tengah menempuh pendidikan perwira di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri di Sukabumi. Idrus menyatakan gugurnya Bripka Denny dalam tugas merupakan wujud kecintaannya kepada bangsa dan Tanah Air. Karenanya Idrus percaya bahwa Deni akan mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.

“Saya komunikasi dengan Imam Besar Masjid Istiqlal dia mengatakan siapa pun yang gugur dalam perjuangannya kepada bangsa Insya Allah tergolong sebagai syuhada dan Insya Allah balasannya fil Jannah,” kata Idrus.

Seperti dikabarkan sebelumnya, Lima anggota kepolisian gugur setelah peristiwa kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kelima anggota yang gugur itu ialah Briptu Fandi Setio Nugroho, Penyidik Densus 88, Alamat. Jl. Tugu II No.30 Perum Kopri Kec. Magelang Utara Magelang Jateng. Syukron Fadhli, Komp TNI-AD III Cakung Jakarta Timur, Wahyu Catur Pamungkas, Kamulyan Kwarasan Rt.002/02 Kab. Kebumen Jateng, Yudi Rospuji Siswanto, Perum Bukit Waringin Blok. K.4/03 Tajur Halang Bogor, Denny Setiadi, SH, Jl. Kramat III Blok. E No.46 Kel. Cipayung Jaktim.

Kerusuhan juga menewaskan seorang tahanan teroris bernama Beni Samsutrisno, Wiraswasta, Pintu Rimbo Jarong Kudung Kec. Ampek Nagara Kab. Agam Sumbar.

Dalam kesempatan ini, Kak Seto juga menyatakan dukacitanya kepada para keluarga polisi yang gugur. “Kami dari LPAI memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Polri yang telah berhasil mematahkan teror dengan tetap mempertimbangkan keselamatan seorang anak dan wanita di sana. Tentu hal ini pengaruh psikologisnya akan sangat besar. Polri tetap tegas tindakannya dan kita semakin bangga semakin cinta pada polisi yang bertugas di lapangan,” ujarnya.

“Berkaitan dengan Mas Denny, putranya ini akan kita dampingi bagaimana dampak psikologisnya,” sambung Kak Seto.Seto menambahkan, tragedi ini harus jadi pelajaran ke depan. Terorisme harus ditindak tegas tanpa kompromi.

Sementara itu, Dirjen. Perlindungan dan Jaminan Sosial menyampaikan bahwa sesuai dengan Permensos 4 tahun 2015, Kementerian Sosial menyiapkan santunan korban meninggal dunia sebesar Ŕp15 juta  per jiwa.

Untuk kelanjutan pendidikan anak-anaknya, Harry akan mengecek dulu apakah posisinya memerlukan bantuan karena istrinya ternyata Polwan, kalau mereka membutuhkan bantuan dipastikan akan dimasukkan kedalah Program Indonesia Pintar.

Menurut Harry yang penting saat ini adalah Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk anak dan istrunya serta keluarganya untuk tetap memiliki semangat hidup yang kuat.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *