Kemensos-Anggota DPR RI Bambang Sosialisasi BNPT

BojonegoroDetakpos – Kementerian Sosial (Kemensos) dan Anggota DPR RI Komisi VIII Ir. Drs. Bambang Budi Susanto, M. M., menggelar sosialisasi terkait bantuan pangan “non” tunai (BNPT) Direktorat Penanganan Fakir Miskin Wilayah III Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (16/3).

Kasubdit Bantuan Stimulan Kementerian Sosial Manggara Simanjuntak, dihadapan seratusan udangan yang hadir menjelaskan program BNPT akan terus berlanjut untuk membantu masyarakat miskin.

Di Bojonegoro, sebanyak 109.825 kepala keluarga (KK) BNPT sebesar Rp110.000/bulan, sejak Mei 2018.

Sekarang ini, ada pengajuan sekitar 200 ribu KK, yang masih dalam tahap proses verifikasi. Sebab, kuota BNPT di Bojonegoro jumlahnya mencapai 121.642 KK.

“Sekitar 200 ribu KK yang masih dalam proses verifikasi itu sudah masuk dalam data basis terpadu kemensos,” ucap seorang staf ikut dalam acara sosialisasi itu.

Menurut Simanjuntak, persyaratan pengajuan warga yang bisa memperoleh BNPT, antara lain, nama yang ada di kartu keluarga (KK) harus sesuai dengan yang ada di kartu tanda penduduk (KTP).

Menjawab pertanyaan, kata Simanjuntak, dalam pengajuan permohonan untuk memperoleh BNPT, antara lain, alamat penerima lengkap, data nama warga yang ada di kartu keluarga (KK) harus sesuai yang ada di kartu tanda penduduk (KTP) juga yang lainnya.

“Data itu yang dimanfaatkan untuk membuat rekening penerima BNPT,” ucap dia seraya menambahkan persyaratan penerima BNPT yang tidak kalah penting yaitu warga yang penghasilannya di bawah Rp1 juta per bulannya.

Anggota DPR RI Komisi VIII Ir. Drs. Bambang Budi Susanto di acara sosialisasi BNPT di Bojonegoro. (detakpos/slamet/19)

“Pemerintah akan terus menyempurnakan warga yang menerima BNPT,” kata,” kata Anggota Komisi VIII DPR RI Ir. Drs. Bambang Budi Susanto,M.M., menambahkan.

Namun, kata dia, yang juga anggota DPR RI Fraksi PAN Daerah Pemilihan (Dapil) IX (Bojonegoro-Tuban), masyarakat juga harus siap tidak menerima BNPT, kalau memang sudah mampu mengjadi pengusaha.

“Jangan hanya siap menerima saja, tapi juga harus siap tidak menerima kalau memang sudah menjadi pengusaha,” ucapnya. (*/slm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *