Ketua MPR: Ironis, Dunia Internasional Ragukan Data Covid-19 Indonesia

JakartaDetakpos– Ironis. Meski berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi Covid -19, sejumlah negara dunia internasional masih meragukan data kasus virus Corona di Indonesia.

Ada perkiraan bahwa sebaran wabah virus corona sebenarnya sudah meluas di Tanah Air, namun Pemerintah masih kurang transparan dengan data yang dipaparkan.

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) berharap Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk aktif dalam mendata persebaran virus Covid-19, mulai dari Pusat Kesehatan Masyarakat/Puskesmas, klinik, dan rumah sakit.

Mendorong Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk meningkatkan koordinasi dalam menghitung data Covid-19, baik Orang Dalam Pemantauan/ODP, Pasien Dalam Pemantauan/PDP, positif corona, hingga jumlah yang meninggal, sehingga data yang disebar luaskan kepada masyarakat adalah data yang valid dan akurat.

“Hal tersebut membuat Pemerintah dapat menentukan sikap atau keputusan yang akan diambil berikutnya,”papar Bamsoet, Jum’at (10/4).

” Pemerintah agar terus melakukan rapid test maupun PCR test hingga mencapai target zero infectant,”tambah dia.

Pemerintah diminta untuk lebih giat dalam menanggulangi pandemik corona ini, baik dari memenuhi ketersediaan kelengkapan kesehatan yang memadai di seluruh Indonesia, memastikan jumlah SDM tenaga medis mencukupi, memberikan jaminan keselamatan kerja kepada masyarakat yang masih diharuskan bekerja, dan pemaparan data Covid-19 yang valid sesuai dengan realita.

“Mendorong Pemerintah dapat menjelaskan perkembangan Covid-19 di Indonesia, dan melakukan sosialisasi terkait regulasi yang berkaitan dengan penanganan virus corona, sehingga masyarakat tidak bingung dalam menentukan sikap karena sudah ada aturan yang jelas.

“Semua institusi Pemerintah, Stakeholder, dan masyarakat harus berperan dalam melawan dan memutus mata rantai virus corona.”

Selain itu dia mengimbau masyarakat untuk proaktif melaporkan kepada pihak yang berwenang jika mengetahui jika ada masyarakat di lingkungannya yang terpapar virus corona.

Sementara itu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat kasus positif penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru di Indonesia pada Kamis (9/4) bertambah 337 kasus sehingga total menjadi 3.293 kasus, sementara 252 pasien sembuh dan 280 orang meninggal dunia.

“Gambaran ini sangat menyedihkan untuk kita karena kita tahu bahwa penularan di luar masih terus berlangsung,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (9/4).

Berdasarkan pencatatan data sejak Rabu (8/4) pukul 12.00 WIB hingga Kamis pukul 12.00 WIB, pasien sembuh bertambah 30 orang, serta pasien meninggal dunia bertambah 40 kasus.

Sebelumnya pada Rabu (8/4), tercatat 2.956 kasus positif COVID-19, 222 orang dinyatakan sembuh setelah dites negatif dua kali dan 240 orang meninggal dunia.(d/2).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *