Khofifah Minta Doakan Keselamatan Indonesia dan Muslim Rohingya

MAKKAH-Detakpos-Menteri Sosial yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa bersilaturahmi ke Pesantren milik ulama besar Makkah, Sayyid Alawi bin Sayyid Abbas Al Alawi Al Maliki Al Hasani disela-sela ibadah haji, kemarin.

Ulama terkemuka di Makkah tersebut dinilai memiliki pemikiran yang sangat moderat dengan jumlah santri yang banyak di Indonesia. 

Suasana hangat menyelimuti pertemuan tersebut. Oleh Sayyid Alawi, Khofifah dihadiahi potongan kiswah Ka’bah yang notabene adalah peninggalan Ayahanda Sayyid Abbas. Sementara anak bungsunya, Ali Mannagali Indar Parawansa diberikan surban (imamah) yang langsung dikenakan di kepala. 

Setelahnya, Khofifah diajak bersantap malam di atas loyang besar dengan sajian makanan khas Timur Tengah. Khofifah datang ditemani Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur.  

Dalam kunjungan tersebut, Khofifah terlibat pembicaraan akrab tentang perkembangan Islam di Indonesia. Sayyid Alawi menanyakan kondisi kekinian Nahdlatul Ulama juga Muslimat NU.

Secara khusus Sayyid berpesan agar NU jangan sampai tersusupi wahabi dan syi’ah. Beliau juga menyoroti perihal paham radikal internasional dan terorisme yang sudah masuk ke Indonesia.

Menurutnya, ancaman tersebut harus ditangkal dengan kekuatan pesantren moderat seperti yang selama ini dikembangkan oleh NU.

“Beliau juga meminta bangsa Indonesia untuk mewaspadai kekuatan sosialis kapitalis yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Khofifah. 

Khofifah dan Sayyid Alawi juga memperbincangkan aksi kekerasan terhadap kaum muslim yang terjadi di Rakhine State, Myanmar. Yang menurutnya, aksi tersebut tidak bisa terus dibiarkan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus mengambil tindakan tegas terhadap pemerintahan Myanmar. 

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meminta Sayyid Alawi untuk mendoakan Bangsa Indonesia agar senantiasa aman, tenteram dan damai. Juga dijauhkan dari berbagai ancaman radikalisme dan terorisme yang merongrong persatuan dan kesatuan bangsa akhir-akhir ini. (d2detakpos).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *