Kompolnas: Polisi Gugur Ketika Menjaga Pawai Ta’aruf Ramadhan

JakartaDetakpos – Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menegaskan, tindakan pelaku pengeboman adalah tindakan keji yang bertentangan dengan semua ajaran agama dan hukum.

” Aparat Kepolisian justru menjadi korban pada saat mereka menjaga keamanan pawai Ta’aruf  Ramadhan,” tutur Poengky Indarti dihubungi, Kamis (35/5/2017).

Poengky mengajak semua pihak menunggu hasil penyelidikan Polri terkait bom Kampung Melayu ini. ” Kami berharap seluruh masyarakat mendukung pihak Kepolisian, kita harus bersatu dan tidak perlu takut menghadapi para pelaku teror,”tegas Poengky.

Dia memohon kepada masyarakat untuk tidak termakan fitnah dan hasutan yang tidak bertanggung jawab yang marak di medsos.

Poengky  menyatakan turut berduka cita atas gugurnya tiga aparat Kepolisian dan mendoakan semoga aparat Kepolisian dan masyarakat yang mengalami luka-luka segera sembuh.

Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menjelaskan kronologi terjadinya  bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Ia mengungkapkan kronologi kejadian berdasarkan kesaksian anggota Sabhara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Bripda Febrianto Sinaga, yang sedang bertugas mengamankan pawai taaruf menjelang Ramadan. Saksi menerangkan, pada pukul 21.00 WIB, saksi sedang dinas pengamanan  pawai obor di Terminal Kampung Melayu,” kata Setyo.

Febrianto yang saat itu sedang makan pecel lele di sekitar 50 meter dari tempat kejadian mendengar ledakan pertama. Febrianto bersama  Bripda Ricky Agung, pun menuju toilet umum terminal. Saksi lalu mencium bau sangat menyengat dengan kepulan asap tebal putih.Di sanalah, Febrianto dan Agung melihat empat orang tergeletak. Dua di antaranya Bripda Yoga dan Bripda Topan Tsunami. Ia berusaha mengevakuasi korban dengan menyetop kendaraan.

Saat mengevakuasi, ada ledakan kedua berjarak 10 meter dari lokasi pertama.Seusai ledakan kedua inilah, Febrianto mencoba menyelamatkan diri lantaran merasakan sakit pada telinga akibat tekanan udara pascaledakan. Saksi lalu menyelamatkan diri dengan menjauh. Febrianto pun meminta diantar ke Markas Kepolisian Resor Jakarta Timur untuk melaporkan kejadian tersebut.

Pelaku pengeboman diduga tewas dalam kejadian itu. Sebanyak 15 orang menjadi korban ledakan, lima di antaranya anggota kepolisian.Tiga anggota Polri yang gugur akibat bom bunuh diri di Kampung Melayu pada Rabu malam, 24 Mei 2017, tersebut adalah Bripda Imam Gilang asal Klaten, Bripda Ridho Setiawan dari Lampung, dan Bripda Taufan asal Bekasi. (d2/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *