Kontraktor Jembatan Bengawan Solo di Bojonegoro Dikenai Denda Rp4 Miliar

Penawarta: Jarwati

BojonegoroDetakpos – Dinas Pekerjaan Umun Bina Marga dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan kontraktor dikenai denda sekitar Rp4 miliar, disebabkan keterlambatan dalam pembangunan.

“Pengerjaan jembatan Bengawan Solo tahap dua yang lelangnya dilakukan pada 2017 sudah selesai, dan tinggal serah terima dari kontraktor kepada pemkab,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang Pemkab Bojonegoro Andik Sudjarwo, Kamis (16/8).

Menurut dia, perpanjangan kontrak batas akhir untuk penyelesaian pembangunan jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk, pada 24 Agustus.

“Tetapi mereka sudah menyelesaikan pekerjaan pada 12 Agustus,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan kontraktor jembatan Bengawan Solo PT Bintang Sembilan Indah Malang sudah selesai semua pekerjaan yang dilelang tahun lalu.

Pekerjaan yang sekarang berjalan, antara lain, pembersihan di jembatan, untuk  kemudian diserahkan kontraktor kepada pemkab.

Mengenai denda yang harus dibayar, kata dia, tetap berjalan harus dibayar, disebabkan keterlambatan pembangunan jembatan Bengawan Solo yang seharusnya berakhir akhir 2017.

“Kalau penyelesaian berhasil dilakukan pada perpanjangan yang pertama, yaitu pada 31 Mei lalu besarnya dengan Rp2 miliar. Apa lagi ini ada perpanjangan waktu lagi, karena itu dendanya semakin banyak,” tuturnya.

Ia menambahkan untuk pengerjaan tahap tiga atau finising  jembatan Bengawan Solo itu,  saat ini sudah memasuki masa lelang.

“Setelah lelang selesai, maka pemenangnya akan melanjutkan pengerjaan jembatan,” ucapnya.

(Jembatan Bengawan Solo di Kota-Trucuk dibangun oleh kontraktor PT Bintang Sembilan Indah Malang dan dibangun dalam dua tahap sejak Februari 2016.

Tahap pertama pekerjaannya yaitu pembangunan fondasi jembatan dan pekerjaan lainnya menelan biaya Rp25 miliar dari APBD 2016 dan Rp58 miliar dari APBD 2017.

Pembangunan Jembatan Bengawan Solo dengan panjang 145 meter, lebar 9,75 meter, memiliki model lengkung “grider” dengan bahan baja. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *