Lagu “Laskar Pelangi” Pun Semarakkan Tenda Pengungsi

PandeglangDetakpos– Puluhan anak-anak di Posko Pengungsian Cikadu, Desa Tanjunjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, bergembira dan menyanyi bersama Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita.

Mereka menyanyikan lagu “Laskar Pelangi” yang dipopulerkan oleh grup band Nidji.

Bermodalkan sound system sederhana di tenda Layanan Dukungan Psikososial (LDP), tak mengurangi keceriaan anak-anak siang itu.

Anak-anak tampak menyanyi sambil bertepuk tangan didampingi orangtua mereka. Menteri Agus seolah ingin mengajak melupakan sejenak rasa takut dan was-was yang menghantui sejak gelombang tsunami menghantam selat Sunda pada Sabtu malam (22/12) lalu.

Bupati Pandeglang Irna Narulita, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat, Sekretaris Jenderal Hartono Laras, dan Inspektur Jenderal Dadang Iskandar yang turut mendampingi Mensos dalam kunjunga kerja ini pun tampak larut dalam suasana ceria.

“Menyanyi, berdialog, dan memberi kesempatan anak-anak dan warga terdampak bencana untuk menyampaikan keinginan atau harapan dapat menjadi bagian dari upaya penyembuhan mereka dari trauma akibat bencana,” tutur Mensos yang tampil casual berkemeja putih dipadu celana jins biru.

Selain menghibur anak-anak, Mensos juga menyerahkan bantuan berupa Family kit, Kidsware, Foodware, Lauk pauk, Tenda gulung, Sandang, Selimut, Matras, Tenda pengungsi, Beras, Air mineral, Makanan Cepat Saji, Biskuit, Roti, Susu untuk anak, Popok bayi, Pembalut wanita, Kompor, Tabung gas, alat masak, dll.  Nilai bantuan Rp243.921.050.

Menteri Agus juga menyerahkan Santunan Ahli Waris untuk lima korban meninggal. Masing-masing ahli waris mendapatkan Rp15 juta. Total bantuan untuk Posko Cikadu adalah Rp318.921.050.

Salamah kepada Menteri menyampaikan ia merasa ketakutan karena setiap hari ada isu akan akan tsunami susulan.

“Kami ketakutan, Pak. Sampai jam 12 malam kami di hutan sambil membawa anak usia 20 hari. Kami lari karena ada isu gelombang mau naik lagi. Saya capek setiap hari seperti ini. Kami ingin cepat berlalu dari masalah ini dan kami hanya ingin tenang,” tuturnya sambil terisak.

Menanggapi hal ini Menteri menyampaikan salah satu solusinya adalah perkuat komunikasi di lingkungan sekitar. Jika ada yang mencurigakan atau mengkhawatirkan bisa bertanya atau berkoordinasi dengan RT, RW, Kepala Desa, Lurah, maupun Camat.

“Sebisanya jangan melakukan kegiatan di dekat laut dalam beberapa hari kedepan. Warga harus tetap waspada, dan kepada pemda agar selalu memberikan upaya perlindungan kepada masyarakat. Kami di pusat juga berupaya maksimal memastikan upaya perlindungan sosial warga terdampak bencana,” terang Agus.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *