Lamongan Target Imunisasi Difteri 317 Ribu Anak

LamonganDetakpos – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur, mencanangkan gerakan imunisasi difteri untuk semua warga dengan usia berkisar 0-19 tahun, dengan target melakukan imunisasi 317 ribu anak sebagai usaha mencegah berkembangnya difteri.

“Pemkab Lamongan akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat akan pentingnya imunisasi,” kata Bupati Lamongan Fadeli, saat sosialisasi dan pencanangan “oubreak response immunization” (ORI) untuk penanganan KLB difteri di Lamongan, Rabu (7/2)

Menurut dia, selama ini masih ada masyarakat yang belum menyadari pentingnya imunisasi. Diharapkan melalui acara seperti ini nantinya baik dari pihak medis maupun kecamatan juga melakukan sosialisasi ke tingkat desa.

Dengan demikian masyarakat sadar bahwa melalui imunisasi dapat memperkuat kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Namun, ia optimistis imunisasi difteri ini bisa menjangkau semua target warga, sebagaimana imunisasi campak dan rubella (MR) tahun lalu yang bisa melebihi target.

Untuk imunisasi MR ini, dari target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan sebanyak 247.233 anak usia 9 bulan hingga 15 tahun, tercapai 269.997 anak atau hampir 110 persen.

Sesuai target ORI yakni sebanyak kurang lebih 317.000 anak anak usia 0-19 tahun. Imunisasi tersebut akan diberikan secara gratis. Pendanaan 50 persen Pemerintah Pusat dan 50 persen pemkab.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan dr. Taufik Hidayat, di Kabupaten Lamongan terdapat delapan “suspect” difteri dengan rincian lima kasus pada 2017 dan tiga kasus pada 2018.

“Meskipun hanya ada satu suspect yang positif difteri, sudah dianggap oleh Pemerintah sebagai KLB. Karena itu nantinya akan dilakukan tiga putaran ORI, yakni pada bulan Februari, Juli dan Nopember 2018,” kata Taufik.

“Apabila di luar usia tersebut ingin imunisasi, dapat dilakukan dengan biaya sendiri,” tambahnya.

Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 350 peserta yang tersdiri dari Kepala OPD, Camat, Muspika, Kepala UPT Puskesmas serta unsur PPAI dan tokoh masyarakat ini mendatangkan narasumber dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan juga dokter spesialis anak dari RSUD dr. Soegiri Lamongan. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *