Lima Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang Magelang

Magelang – Detakpos – Banjir bandang melanda Dusun Napis di Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah,  mengakibatkan lima orang meninggal dunia, lima orang lainnya hilang dan tiga orang menderita luka berat, Sabtu.

“Hujan deras yang melanda kawasan Gunung Merbabu sejak Sabtu siang hingga sore, menimbulkan bencana alam banjir bandang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo dalam release tertulis yang diterima Detakpos di Bojonegoro, Sabtu.

 Menurut dia, banjir bandang membawa air disertai lumpur, batu dan pohon tumbang menerjang permukiman warga.

Tim SAR gabungan terus melakukan penanganan darurat. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Magelang hingga Sabtu malam pukul 20.00 Wib, banjir bandang menyebabkan 5 orang meninggal dunia, 5 orang hilang, dan 3 luka luka berat.

 Lima korban meninggal adalah Sutar (50), Sumisah (60), Mirah (30), Slamet (60), dan balita anak dari Ibu Aryanti. Lima orang hilang dan masih dalam pencarian adalah Deni (suami Ibu Aryanti), Fazia (anak sulung Ibu Aryanti), Mardiyah, anak dari Ibu Mardiyah, dan Bu Par (pembantu Ibu Aryanti). Sedangkan tiga orang luka berat adalah Nanda (13), Malan (30), dan Aryanti. Aryanti adalah bidan desa yang berhasil dievakuasi di reruntuhan  rumah dinas bidan sedangkan  anak dan pembantunya belum berhasil ditemukan.

BPBD Kabupaten Magelang bersama  BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Dinas PU, Dinas Kesehatan, Damkar, PMI, komunitas relawan dan lainnya bersama masyarakat melakukan penanganan darurat. Posko Aju didirikan di Majelis  Tafsir Al Qur’an Dusun Temon Desa Tlogorejo Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Truk dapur umum BPBD Magelang telah ke posko untuk mendirikan dapur umum. Tim dari Dinas Kesehatan bersiap untuk memberikan pelayanan kesehatan.

BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Boyolali, BPBD Temanggung, BPBD Klaten dan BPBD Wonosobo mengirimkan bantuan personil dan logistik untuk membantu penanganan darurat. BNPB dan BPBD Jawa Tengah memberikan pendampingan penanganan darurat BPBD Magelang.

Alat berat sudah berada di lokasi. Tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian korban hingga malam ini. Kendala adalah cuaca hujan, lumpur dan gelap karena sudah malam hari.

Kronologi kejadian banjir bandang adalah adanya hujan dengan intensitas sangat deras di wilayah Kecamatan Grabag sejak siang hari yang membuat Sungai Ndaru anakan yang berada di Dusun Nipis Desa Sambungrejo Kecamatan Grabag meluap dan membawa material longsor. Daerah aliran sungai Ndaru anakan merupakan bagian dari Sungai Ndaru yang berada di Desa Citrosono  dan bermuara ke Sungai Elo. Debit sungai masuk ke perkampungan dengan cepat dan arusnya deras sekali. Debit sungai dari bagian hulu membawa lumpur dan batu yang menyebabkan pohon tumbang dan menerjang rumah termasuk beberapa warga yang ada di sekitarnya.

Kebutuhan mendesak saat ini adalah logistik meliputi permakanan, air bersih, sandang, selimut, tikar, dan lainnya. Selain itu juga diperlukan trauma healing. Jumlah rumah rusak dan pengungsi masih dalam pendataan.

Bencana longsor di Kabupaten Magelang juga terjadi di tiga tempat yang berbeda yaitu Dusun Pagergunung, Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid; di Dusun Tegalombo, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman; dan Dusun Sumberejo, Desa Bigaran, Kecamatan Borobudur. Di ketiga lokasi longsor ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun terdapat beberapa rumah rusak. (BNPB)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *