Lima Penderita DBD di Bojonegoro Meninggal Dunia

Bojonegoro – Detakpos – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merengut lima warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sejak 1 Januari lalu, kata Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Wheny Dyahdia di Bojonegoro, Sabtu.

Kelima penderita DBD yang meninggal dunia itu, kata dia, merupakan warga di Kecamatan Kota, Kapas dan Kepohbaru, yang masuk daerah endemik DBD.

“Meskipun sekarang ada kencenderungan penderita DBD menurun, tetapi masyarakat tetap harus mewaspadai penyebaran penyakit DBD,” katanya menegaskan.

Temuan kasus DBD di daerahnya, lanjut dia, cenderung menurun dalam tiga bulan terakhir, Mei, April dan Maret, masing-masing 5 kasus, 11 kasus dan 16 kasus.

Lebih lanjut ia menjelaskan dinkes telah  melakukan 20 kali “fogging” atau pengasapan untuk mencegah penyebaran nyamuk “Aedes aegyti” penyebab kasus DBD.

Jumlah pengsapan tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun lalu dengan jumlah sekitar 120 pengasapan.

“Pengasapan akan kita lakukan sepanjang positif ada temuan kasus DBD,” katanya menegaskan. Ia mencontohkan petugas dinkes telah melakukan pengasapan di Kelurahan Klangon, Kecamatan Kota, karena ditemukan positif DBD sehari lalu.

Hanya saja, kata dia, ada kecenderungan di masyarakat menganggap pilihan utama dalam penanggulangan DBD yaitu pengasapan.
    
Padahal, menurut dia, penanggulangan DBD yang paling efektif yakni memutus mata rantai siklus nyamuk dewasa maupun jentiknya dengan cara  3 M plus (menguras, menutup dan mengubur).
    
“Plusnya dengan abatisasi di tempat penampungan air atau dengan kearifan lokal menaruh ikan di bak penampungan air,” kata dia. (d1/detakpos)
    

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *