Bandung – Detakpos – Bencana tanah longsor yang menimbun dua rumah di Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengakibatkan empat orang yang masih satu keluar tewas, Selasa (31/10) sekitar pukul 00.00 WIB.
“Ada dua rumah yang tertimbun tanahlongsor, tetapi satu rumah tidak berpenghui. Satu rumah lainnya yang tertimbun tanah longsor mengakibatkan empat penghuninya tewas,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam release yang diterima detakpos, Selasa (31/10).
Empat warga yang tewas yaitu pasangan suami istri Ujang Rukmana (40),dan Usu Hayati (35), serta dua anaknya yaitu Dini Nur Fadilah (10), dan Nanda (7 bulan).
“Korban sedang tertidur saat terjadi longsor. Korban Usu Hayati ditemukan sedang memeluk Nanda dalam keadaan meninggal dunia,” kata dia menjelaskan.
Saat ini, lanjut dia, seluruh korban longsor sudah dievakuasi dan telah dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.
“Kondisi rumah berada di bawah lereng tebing 25 meter,” ucapnya.
Menurut dia, terjadinya longsor disebabkan hujan yang berlangsung sejak Senin (30/10) siang hingga tengah malam hari. Akibatnya tebing longsor dan menimpa rumah di bawahnya.
Sesuai data BNPB menyebutkan Jawa Barat merupakan daerah rawan longsor. Hampir setiap tahun terjadi longsor dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi masyarakat.
Kejadian tanah longsor di Jawa Barat selama tahun 2005-2017 telah terjadi sebanyak 994 kejadian yang menyebabkan 636 orang meninggal dunia, 611 orang luka-luka, dan 83.479 jiwa mengungsi dan menderita.
Sekitar 3 juta jiwa masyarakat tinggal di daerah rawan sedang hingga tinggi dari bahaya longsor di Provinsi Jawa Barat. Mereka tinggal di lereng-lereng perbukitan dan pegunungan yang rawan longsor dengan kemampuan mitigasi yang masih sangat terbatas.
Daerah yang memiliki risiko sedang hingga tinggi longsor antara lain di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis, Subang, Kuningan, Majalengka dan Purwakarta.
Bencana longsor juga sering terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selama tahun 2005-2017, di Jawa Tengah telah terjadi bencana longsor sebanyak 1.381 kejadian yang menyebabkan 546 orang meninggal dunia, 542 orang luka-luka, dan 31.040 orang menderita dan mengungsi.
Sedangkan di Jawa Timur selama tahun 2005-2017 terjadi longsor sebanyak 497 kejadian yang menyebabkan 139 orang meninggal dunia, 324 orang luka-luka, dan 187.547 orang menderita dan mengungsi.
Masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya menghadapi longsor.
Pemerintah daerah agar meningkatkan sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat. Meningkatnya curah hujan selama musim penghujan akan meningkatkan pula ancaman bencana longsor.
Puncak kejadian longsor umumnya pada bulan Januari.
Periksa kondisi lingkungan sekitarnya apakah sudah ada tanda-tanda longsor seperti munculnya retakan-retakan tanah, amblesan tanah dan lainnya. Saat hujan deras, masyarakat yang tinggal di bawah lereng atau tebing hendaknya berjaga. (*/d1/detakpos)