Jakarta–Detakpos– Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengutuk keras teror bom di tiga Gereja di Surabaya, tadi pagi. Menurut Tjahjo, teror bom perbuatan biadab yang tak berperikemanusiaan. Apalagi yang jadi korban adalah warga yang hendak melakukan ibadah. Teror bom itu, jauh dari nilai agama. Sebab semua agama mengajarkan cinta, kasih sayang dan persaudaraan.
“Saya mengutuk keras teror bom di tiga Gereja di Surabaya,” kata Tjahjo, di Jakarta, kemarin. Kepada korban baik yang meninggal dan luka-luka, Tjahjo juga mengucapkan turut berduka cita. Ia berharap masyarakat tetap tenang. Dan jangan takut pada teror. Percayakan dan dukung tugas aparat keamanan, baik kepolisian dan TNI.
“Saya ikut sedih. Turut berduka cita kepada korban dari perbuatan orang-orang biadab,” katanya.
Tidak lupa Tjahjo juga menghimbau agar masyarakat waspada. Ikut meningkatkan deteksi dini di wilayahnya masing-masing. Siskamling harus digalakkan. Keharusan tamu wajib lapor 1×24 jam, mesti diberlakukan lagi. Jika menangkap gelagat, misal ada orang asing atau tamu yang mencurigakan, segera lapor ke RT atau RW setempat.
“Masyarakat juga harus ikut mewaspadai setiap gelagat yang mencurigakan di lingkungannya masing-masing,” katanya.
Tjahjo menambahkan, berangkat dari apa yang terjadi akhir-akhir ini, merupakan momentum untuk semua elemen bangsa berani menentukan sikap siapa kawan, siapa lawan. Mereka, baik perorangan atau kelompok yang nyata-nyata sudah mengancam keutuhan NKRI, ingin merubah ideologi negara, adalah musuh republik yang harus dilawan oleh semua elemen bangsa.
“Ini saatnya kita berani menentukan sikap siapa kawan siapa lawan terhadap perorangan atau kelompok yang jelas-jelas ingin mengubah NKRI dan mengganti Pancasila. Mereka adalah musuh republik yang harus kita lawan,” ujarnya.Seperti diketahui Minggu pagi (13/5), terjadi aksi teror bom di tiga Gereja yang ada di Surabaya. Tiga Gereja yang jadi sasaran teror bom adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngegel, GKI di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna. Perkembangan terakhir, tercatat 11 orang meninggal karena teror tersebut. Dan puluhan lainnya luka-luka.
“Negara tidak akan kalah oleh terorisme. Tidak ada tempat bagi mereka yang menebar teror. Negara tidak pernah takut,” kata Tjahjo.
Sebelumnya, Menteri Tjahjo Kumolo juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas gugurnya anggota Polri dalam tugas. Mereka Gugur dalam menjalankan tugas negara. Kata Tjahjo mereka adalah kusuma bangsa yang gugur demi Negara.
“Saya sebagai Mendagri menyampaiksn duka cita yang mendalam atas gugurnya anggota Polri dalam tugas,” ujarnya.
Ia sebagai Mendagri juga mendukung penuh langkah kepolisian republik Indonesia yang tanpa kompromi dalam melawan para pelaku terorisme. Semua elemen bangsa harus bersatu. Satu barisan menyatakan perang terhadap terorisme. Sebab, terorisme bukan lagi ancaman laten, tapi juga sudah jadi ancaman nyata yang harus dilawan semua elemen bangsa. “Saya mendukung penuh Polri yang tanpa kompromi melawan terorisme,” katanya.(dib)