Surabaya – Detakpos – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat di Pulau Jawa
dan sekitarnya mewaspadai cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Cempaka.
“Cuaca ekstrem dapat mengakibatkan berbagai bencana di antaranya banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, atau pohon tumbang dan sebagainya,” kata dia ketika mengunjungi korban terdampak puting beliung di Desa Tambak Rejo Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (28/11).
Angin puting beliung yang memporakporandakan sekira 618 rumah warga di kelurahan Tambak Rejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo pada Rabu petang (22/11). Setelah kejadian, sebanyak 21 Kepala Keluarga mengungsi di Pesantaren Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum sebanyak 21 KK.
Dalam kunjungan tersebut Mensos menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris korban meninggal atas nama Djukarmi sebesar Rp15.000.000 dan korban luka atas nama Azizah sebesar Rp2.500.000 , permakanan dan familiy kit.
Suasana tampak haru saat Khofifah menyerahkan bantuan sembako kepada para ibu di pengungsian. Beberapa ibu tampak menitikkan air mata saat Mensos merangkul dan menguatkan mereka.
Khofifah sangat mengapresiasi kegotong royongan masyarakat dan dunia usaha yang langsung membangun kembali rumah yang rusak akibat puting beliung tersebut.
“Untuk itu saya mengimbau kepada semua elemen relawan, lebih khusus kepada dinas sosial provinsi maupun kabupaten/kota agar memberikan ‘early warning’ kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana,” katanya menjelaskan.
Ia juga meminta jajaran TAGANA agar aktif kordinasi dan turun langsung di lapangan untuk mensosialisasikan di wilayah masing-masing tentang kondisi cuaca terkini, memantau dan menyisir wilayah-wilayah khsususnya yang rawan bencana.
Mensos juga mendorong peran kampung siaga bencana agar relawan terlatih ikut membantu meringankan daerah terdampak.
Kemensos saat ini menyiagakan 35.766 dan 5300 diantaranya TAGANA psikososial .
Personel TAGANA yang tersebar di seluruh Indonesia saat ini siap digerakkan guna membantu evakuasi dan penanganan korban bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Selain Tagana juga telah disiagakan Sahabat Tagana yang kini berjumlah 63.140 personel. Kemensos sendiri telah melakukan jambore kesiapsiagaan nasional bulan Oktober lalu di Tomohon-Sulawesi Utara.
Seperti diketahui Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan agar masyarakat di Pulau Jawa dan sekitarnya mewaspadai kemunculan cuaca ekstrem. (*/d1)