Jakarta–Detakpos-Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengatakan, menghadapi dampak perubahan iklim yang menjadi masalah global, Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan negara lain.
Keunggulan itu di antaranya berupa ketahanan nasional, daya adaptasi dan modal sosial yang sangat tinggi dan kuat. ”Dukungan modal sosial Indonesia tidak dimiliki banyak bangsa lain di dunia, kita miliki di sini,” kata Menteri Siti Nurbaya, ketika membuka Festival Iklim 2018 di Jakarta.
Menteri Siti menjelaskan, tiga tahun Indonesia melaksanakan komitmen sebagai negara peratifikasi Perjanjian Paris (Paris Agreement) sejak tahun 2015. Telah banyak pencapaian Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca yang juga menjadi agenda global.
Antara lain pengurangan emisi dari asap kebakaran hutan dan lahan, inisiasi industri hijau, implementasi energi baru dan terbarukan, serta berbagai aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim lain hingga ke tingkat tapak.
Semua ini kata Menteri Siti, berkat dukungan parlemen, pemda, LSM, aktivis, dan akademisi, serta dunia usaha dalam agenda perubahan iklim yang semakin terlihat. ”Capaian-capaian ini juga berkat dukungan dari kepemimpinan eksekutif para Menteri sektor terkait,” tegas Menteri Siti dalam rilis, Rabu (17/1).
Hal ini dibuktikan dengan berkumpulnya para Menteri Kabinet Kerja di Manggala, menyampaikan pesan untuk publik terkait perubahan iklim di acara yang sama. Selain oleh Menteri LHK, pesan publik perubahan iklim juga disampaikan Menteri ESDM, Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri Desa dan PDT, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Agenda Festival Iklim 2018 untuk mempublikasikan kemajuan implementasi Paris Agreement dan NDC kepada masyarakat. Selain itu sebagai sarana untuk bertukar pikiran tentang rencana, agenda, dan aksi pengendalian perubahan iklim oleh dan untuk berbagai pemangku kepentingan.
Penghargaan Menteri LHK diberikan kepada Direktur Energi Baru dan Terbarukan (Kementerian ESDM), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (Kementerian Perindustrian), Sekretaris Jenderal KLHK, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya dan Ekosistem, Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK, dan Direktur Pengembangan dan NIaga PT. PT. Indonesia Power.(d2(