Pangdam: Pemberdayaan Masyarakat Kunci Cegah Radikalisme

LamonganDetakpos – Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko mengatakan pemberdayaan masyarakat melalui TNI, Polri dan Pemerintah bisa menjadi kunci untuk mencegah berkembangnya radikalisme di masyarakat.

“Masyarakatlah yang paling mengenal lingkungannya. Kebiasaan lama seperti melaporkan tamu di lingkungannya perlu di supervisi agar bisa berjalan lagi,” kata dia dalan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Lamongan, Selasa (18/7/2917).

Menurut Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, jumlah personel TNI/Polri tidak mungkin bisa menjakau seluruh masyarakat, sehingga keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menekan radikalisme.

“Dengan supervisi itu, kondisi bisa aman, damai dan sejahtera,” ucapnya.

Hal itu pula, menurut dia, melandasi aturan bagi satgas dalam TMMD kali ini untuk tinggal di rumah-rumah penduduk agar tidak terkesan eklusif tinggal di tenda-tenda tersendiri.

TMMD di Lamongan tahun ini diikuti sebanyak 150 personil TNI dengan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar dipusatkan di Desa Sekidang, Kecamatan Sambeng.

Desa itu  merupakan salah satu desa terpencil paling ujung dengan terbatasnya akses jalan dan fasilitas umum lainnya.

Selama TMMD, personil TNI bersama masyarakat akan membangun diantaranya pembuatan jalan rabat beton Desa Sekidang dengan ukuran panjang 740 meter dengan lebar 2 meter dan tebal 0,15 meter.

Selain itu  normalisasi Jalan Dusun Karangaji Pataan, dan pembuatan jalan rabat beton, normalisasi Jalan Dusun Karangaji, plesterisasi rumah 50 unit, rehab masjid dan musholla.

Lainnya perbaikan sarana air bersih, rehab poskamling, rehab lapangan volli, rehab RLTH 7 unit, dan jambanisasi Desa Sekidang sebanyak 20 unit. (tim detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *