Bojonegoro – Detakpos – Pemerintah Desa (Pemdes) Jawik, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (20/3) membangun jembatan darurat di atas sungai untuk lalu lintas warga agar tidak melalui jembatan darurat di jembatan yang rusak.
“Pekerjaan pembangunan jembatan darurat dilakukan secara swadaya. Ya kalau biayanya sekitar Rp4 juta,” kata Kepala Desa Jawik, Bojonegoro Wasian, di Bojonegoro.
Ia menyebutkan panjang jembatan darurat dengan bahan kayu dan bambung 24 meter dengan lebar 1,5 meter dengan posisi di sebelah barat jembatan Jawik yang rusak diterjang banjir bandang.
Menurut dia, warga yang memanfaatkan jembatan di Jawik, selama ini ada tiga rukun tetangga (RT) dengan jumlah 104 kepala keluarga (KK).
“W arga sampai sekarang masih memanfaatkan jembatan darurat bambu di jembatan rusak yang dibuat warga,” ujarnya.
Warga tiga RT itu, menurut dia, tidak terisolasi, karena bisa keluar tanpa melalui jembatan di sungai setempat, tetapi harus memutar dengan jarak berkisar 5-7 kilometer.
Kasi Rehabilitasi Konstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Yudi Hendro, menambahkan jembatan darurat yang dibuat warga di lokasi jembatan yang rusak cukup tinggi, sehingga membahayakan warga yang melewati.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataaan Ruan Pemkab Andi Tjandra, sebelumnya, menjelaskan jembatan Jawik di Kecamatan Tambakrejo itu, terkena banjir bandang dua kali yaitu Desember 2017 dan akhir Februari 2018.
Pada waktu terkena banjir bandang pertama pondasi sisi barat jembatan ambrol. Belum selesai diperbaiki datang lagi banjir bandang kedua yang menerjang sisi timur jembatan sehingga juga ambrol.
Pemkab, menurut dia, pemkab sekarang mempersiapkan akan membangun jembatan di sungai di Desa Jawik, dengan konstruksi baja.
“Saat ini sudah selesai perencanaannya. Pengerjaan pembangunan jembatan akan dimulai April dengan alokasi anggaran Rp1,2 miliar dari APBD 2018,” katanya. (*/d1)
