Bojonegoro – Detakpos-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (14/11), didemo oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) Angling Dharma, terkait pembangunan trotoar dan batching plant di wilayah Kecamatan Kapas.
“Pembangunan trotoar yang dilakukan oleh Pemkab dengan pihak ketiga mengakibatkan banyak pohon tumbang. Hal tersebut murni karena kesalahan pembangunan, karena akar pohon penghijauan dipotong,” ungkap koordinator aksi M Nasir.
Masih menurut dia, hal tersebut menyebabkan merusak lingkungan. Dalam membangun seharusnya ada perencanaan yang jelas, dan tidak membahayakan masyarakat. Sebab sejak dibangun trotoar banyak pohon yang tumbang. Bahkan ada pohon tumbang yang mengenai pengendara jalan.
“Kedua tuntutan kami terkait dengan perizinan blacing plant di Kecamatan Kapas, yang dilakukan PT SBS harus dikaji ulang oleh Pemkab. Sebab memiliki dampak sosial yang cukup tinggi,” ujarnya.
Ditambahkan, PT SBS mencemarkan nama bupati, karena dalam sosiolisasi mencatut nama bupati. Pemkab harus memanggil yang bersangkutan.
Sementara itu Asisten I Pemkab Djoko Lukito menjawab, pembangunan trotoar memang harus dilakukan untuk penataan ruang Bojonegoro ke depan.
Soal pohon tumbang tidak hanya karena pembangunan, tetapi juga karena faktor usia
“Pohonnya sudah tua, wajar kalau tumbang. Kendati demikian ke depan akan dilakukan pemangkasan,” jawab Djoko.
Dia juga menjelaskan, Pemkab akan mengecek dulu perizinan PT SBS untuk pembangunan batching plant, kemudian baru bisa mengambil tindakan.
Pewarta: Jarwati
Editor. : A Adib