Pemkab Lamongan Belum Keluarkan Kebijakan Operasi Pasar

Lamongan – Detakpos – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur, menyatakan belum mengeluarkan kebijakan operasi pasar menjelang Puasa Ramadhan, karena kenaikan harga sejumlah komoditas tidak signifikan.

“Perkembangan harga sejumlah komoditas menjelang Puasa Ramadhan kenaikannya belum signifikan, sehingga pemkab memutuskan belum perlu untuk melakukan operasi pasar,” kata Kepala Disperindag Lamongan Mohammad Zamroni, melalui Kabag Humas dan Protokol Pemkab Agus Hendrawan, Rabu.

Berdasarkan analisa rutin yang di Lakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok masih jauh dari 10 persen. Itu adalah hasil analisa pada rentang Desember 2016 hingga April 2017.

Komoditas tersebut tersebut diantaranya adalah kedelai, tepung, telur, sedangkan minyak goreng curah dan gula cenderung turun.

“Untuk beras medium cenderung stabil sepanjang kurun waktu Desember 2016 hingga April 2017. Sehingga sampai saat ini belum dirasa perlu untuk menggelar operasi pasar, “ ujar dia.

Itu terutama dengan mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Permendag Nomor 4/M-DAG/PER/1/2012 tentang penggunaan cadangan beras pemerintah untuk stabilisasi harga. Maka kondisi di Kabupaten Lamongan belum perlu dilakukan operasi pasar melalui Perum Bulog.

Meski demikian, ia menambahkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Lamongan akan terus lakukan pemantauan perkembangan harga.

”TPID akan tetap melakukan koordinasi, identifikasi dan pemantauan serta analisis terhadap segala kondisi yang dapat mengganggu ketersediaan dan keterjangkauan barang kebutuhan pokok dan barang penting, “ katanya menjelaskan.

Karena untuk bawang merah, selama April lalu menunjukkan kenaikan hingga 20 persen dibandingkan harga rata-rata selama Maret 2017. Sehingga saat ini ada yang mencapai Rp30 ribu perkilogram.

Kemudian bawang putih untuk periode yang sama naik hingga 40,63 persen. Saat ini di Pasar Sidoharjo, harganya sudah menyentuh Rp55 ribu perkilogram.

“Menjelang Ramadhan apalagi lebaran, biasanya ada peningkatan harga kebutuhan bahan pokok. Karena itu TPID akan tetap memantau dan mengevaluasi inflasi. Sehingga jika nanti memang diperlukan, akan dilakukan operasi pasar, “ ungkap Agus Hendrawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *