Jakarta– Detakpos.com-Wacana perpanjangann PPKM Darurat bakal mendapat penolakan, sehingga Presiden Joko Widodo perlu berhati hati dalam menerima masukan oleh pembantu dan orang orang dekatnya.
“Jokowi harus lebih berhati-hati terhadap masukan yang diberikan oleh orang di sekelilingnya. Jangan asal menerima masukan begitu saja tanpa; mempertimbangkan dampaknya bagi masyarakat,” kata Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS Sabtu, (16/7/21).
Jokowi diminta harus secara jeli mempertimbangkan masukan dari orang di sekelilingnya apakah masukan tersebut baik atau tidak dan apakah akan semakin menyengsarakan rakyat atau tidak.
“Jangan sampai meresahkan masyarakat dan membuat masyarakat anti terhadap pemerintah dan bergerak,”tegas dia.
Dia mencontohkan usulan vaksin berbayar yang sempat kontra di kalangan masyarakat walaupun akhirnya dibatalkan oleh Jokowi.
Terhadap perpanjangan PPKM Darurat, menurut pengajar Untag ’45’ Jakarta ini, Jokowi harus mempertimbangkan dampak bagi masyarakat. Waktu PPKM selama 17 hari sudah sangat membuat resah dan sengsara masyarakat.
“Banyak yang sudah menyatakan penolakan terhadap perpanjangan PPKM Darurat. Tolong p/Pak Jokowi mempertimbangkan secara serius agar PPKM Darurat tidak dilanjutkan, apalagi wilayah Jawa dan Bali lebih dari setengah jumlah masyarakat Indonesia,”kata Fernando.
Sebaiknya Jokowi memberikan perintah kepada Wapres dan semua Menteri untuk fokus menuntaskan persoalan covid-19 atau meminta mereka mundur secara sukarela kalau tidak mau secara serius bekerja.
,’Jangan sampai terjadi dampak politik atas kebijakan yang diambil Jokowi tanpa mempertimbangkan dampak yang begitu serius kepada masyarakat. Pak Presiden, jangan sampai menyesal kemudian hari,”kata dia.(d/2).
Editor: A Adib