Pengamat: Terjadi Miskepemimpinan di Lembaga Pemerintah

JakartaDetakpos– Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio menilai telah terjadi miskepemimpinan sehingga muncul polemik antar lembaga, terkait 5.000 senjata ilegal.

Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan Menko Polhukam Wiranto, bahwa pembelian senjata itu legal untuk kepentingan BIN. Tidak benar disebut ilegal. Hal itu muncul karena informasinya belum sampai.

” Ini bukan hanya sekadar miskomunikasi menurut saya, tapi juga miskepemimpinan. Sebab, Dalam pemerintahan Jokowi sering sekali miskomunikasi antar lembaga terjadi,” ujar Hendri.

Dia mencontohkan,  miskomunikasi antara DPR dengan KPK, KPK dengan Kejaksaan, DPR dengan Kementerian misalnya,”ujar Hendri di Jakarta,Selas(26/9/2017).” Saya makin mahfum bila sudah dua kali berturut-turut dalam pidato tahunan Presiden selalu mengingatkan pentingnya kompak dan saling komunikasi,” tambah Hendri.

Dikatakan, ujian demi ujian dihadapi oleh pemerintahan Jokowi, mulai dari masalah perut rakyat, kontroversi tenaga kerja asal Tiongkok, polemik pemutaran film G30S / PKI hingga yang terbaru simpangsiur soal 5.000 senjata. ” Lulus atau tidaknya dalam menghadapi ujian ini ya dapat dilihat nanti di 2019,” tutur Hendri.

Sementara Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, pihaknya tidak pernah menjelaskan tentang adanya institusi di luar TNI yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal ke Indonesia.

“Saya tidak pernah press release (pernyataan pers soal senjata), saya hanya menyampaikan kepada purnawirawan, namun berita itu keluar. Saya tidak akan menanggapi terkait itu (senjata ilegal),” kata Panglima TNI.

Namun demikian, dirinya mengakui bahwa beredarnya video dan rekaman soal itu di dunia maya adalah memang pernyataannya. “Seribu persen itu benar kata-kata saya. Tapi saya tidak pernah ‘press release'(mengeluarkan pernyataan pers), sehingga saya tidak perlu menanggapi hal itu,” paparnya.

Pernyataan itu disampaikan Jenderal Gatot dalam silaturahim TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9). Acara tersebut turut dihadiri Menko Polhukam Wiranto, mantan Wakil Presiden Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Widodo AS, dan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Letnan Jenderal TNI (Purn), Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, serta sejumlah petinggi TNI lainnya.(d2detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *