Pertemuan EMCL-Korban Diduga Keracunan Belum Berhasil

BojonegoroDetakpos-Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Pemkab Bojobegoro, Jawa Timur, Agus Supriyanto kembali menggelar pertemuan, menyusul insiden empat warga di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, diduga keracunan setelah mencium bau busuk yang ditimbulkan dari lapangan migas Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Selasa (10/10).

Agus mengundang pihak EMCL dan warga serta berbagai pihak terkait kejadian tersebut di kantor Disnaker. Namun dia mengaku dua kali pertemuan belum ada hasil keputusan.

”Masih belum ada hasil,”tulis Agus dihubungi via WA  di Bojonegoro, Selasa (17/10/2017).

Pertemuan dengan korban, menurut  Agus dilakukan lagi pada Senin, 16 Oktobet 2017. Namun dia tidak menjelaskan poin-poin apa yang nasih krusial sehingga belum membuahkan hasil tersebut.

Sebelumnya Kementerian ESDM melalu Staf Ahli Menteri Ignasius Jonan, Hadi M Djuraid, meminta Disnaket bertondak cepat mengatasi dugaan keracunan itu.

Seperti diketahui Camat Gayam, Bojonegoro Hartono, dalam laporannya menjelaskan bahwa empat orang  tersebut adalah warga yang sebelumnya pernah melaporkan keluhan serupa mencium bau busuk yang ditimbulkan dari lapangan gas Blok Cepu di desa setempat, pada 26 Oktober.

Empat warga itu mengalami gejala rasa pusing dan mual. Saat itu dirujuk ke RSUD Padangan untuk memperoleh perawatan. Warga yang diduga mengalami keracunan yaitu Samini (34), Nyamikarin (26),  Muflikatun Nihmah (30), dan Nurul sopiana (24).

Empat warga itu mengalami gejala keracunan sekitar pukul 16.00 WIB. Sampai pukul 16.11 WIB warga masih mencium bau busuk. Empat warga itu dirujuk ke RSUD Padangan, untuk memperoleh perawatan.

Namun pihak EMCL menyangkal karena tim medis yang diturunkan saat itu menyatakan tidak terjadi seperti dikeluhkan warga. Pihaknya  membantah laporan Camat Gayam, kerena seketika itu juga pihak RSUD Padangan meminta pulang seluruh korban.

Sumber itu membantah tentang munculnya bau tak sedap di kawasan yang dikeluhkan korban. Sebab warga lain tidak merasakan dan mengeluh seperti empat korban. Terbukti orang yang sama yang mengeluh, yang lain tidak merasakan.(d2detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *