PKK Bojonegoro Gelar Seminar Kesehatan

Penawarta: Jarwati

Bojonegoro – Detakpos – Tim Pengerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar seminar kesehatan, di Pendopo Malowapati pemerintah kabupaten (pemkab).

Dalam acara tersebut dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Pemkab Bojonegoro Yayan Rahman, Kepala Dinas Kesehatan,  RSUD Sosodoro Djatikoesumo, RSUD Padangan, RSUD Sumberrejo, jajaran pengurus PKK, serta tamu undangan lainnya.

Plt Sekda Pemkab Bojonegoro Yayan Rahman yang membacakan sambutan dari Pejabat (PJ) Bupati Bojonegoro Suprianto menjelaskan bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi seluruh elemen masyarakat. Sehingga harus dilakukan berbgai tindakan serta upaya untuk menjaganya.

“Pembangunan kesehatan diupayakan mulai dari anak dalam kandungan sampai dewasa. Maka dilakukan berbagai upaya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengkontrolan, hingga dengan evaluasi hasil pembangunan kesehatan,” kata Yayan menjelaskan.

Menurut dia, program program prioritas kesehatan tahun 2015 sampai 2019 adalah melalui program indonesia sehat. Dimana dalam program tersebut ada 12 indikator utama.

Diantaranya adalah program keluarga berencana, ibu melakukan persalinan difasilitas kesehatan, bayi mendapatkan seluruh fase imunisasi, bayi mendapatkan asi eksklusif, dan lainnya.

Dalam rangka pembangunan kesehatan dengan pendekatan keluarga tersebut, maka oleh Dinas Kesehatan Bojonegoro telah melakukan berbagai upaya dan pendekatan kepada masyarakat. Agar tingkat kesehatan masyarakat meningkat,” tuturnya.

“Oleh karena itu disampaikan terimakasih kepada pihak yang terkait dengan pembangunan kesehatan masyarakat” jelas dia.

Sementara inarasumber dalam seminar dr Ali Fauzi menjelaskan bahwa jika manusia ingin selalu sehat harus terus bahagia dan saling berbagi dengan manusia yang lainnya. Sebab semakin banyak manusia berbagi, maka semakin banyak yang didapatkan.

“Kalau kita ingin bahagia, maka bahagiakan orang lain. Karena semakin bahagia orang lain, kita juga akan semakin bahagia. Sehingga kita harus lebih banyak berbagi,” pungkas dia.

Dia dulunya juga sebagai dokter biasa di Pukesmas, tetapi dengan melakukan banyak interaksi dengan orang lain, dan terus berbagi yang bisa membuat posisinya seperti sekarang ini. (*/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *