Rencana Penempatan TKI ke Timur Tengah Disambut Positif

JakartaDetakpos-Pernyataan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid untuk membuka kembali penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sektor pekerja rumah tangga (PRT) di negara-negara Timur Tengah dalam waktu dekat, mendapat sambutan positif dari kalangan pengusaha penempatan dan pelatihan Pekerja Migran Indonesia.

Nusron menyatakan, rencananya Indonesia akan menempatkan 30.000 PRT setiap bulan untuk di Riyadh, Makkah dan Madinah (Arab Saudi) dan Qatar untuk tahap pertama. “Kami sedang mempersiapkan formalisasi yang bagus. Tak lama lagi kita tempatkan PRT di negara-negara itu,” tutur Nusron kepada wartawan sesaat seusai melantikan Tatang Budie Utama Razak, sebagai Sekretaris Utama BNP2TKI dan Anjar Budi Winarso sebagai Deputi Perlindungan TKI, BNP2TKI di Gedung BNP2TKI, Jakarta, kemarin.

Rencana pemerintah tersebut diapresiasi oleh Direktur PT Global Alwakil Indonesia, Febri Auliana.”Ini adalah langkah nyata dalam mengantisipasi keberangkatan TKI ilegal yang jumlahnya mencapai 5 sampai 10 ribu orang setiap bulan sejak diberlakukannya moratorium TKI Timur Tengah di bulan Mei 2015.”

Namun selain perbaikan ketentuan dan prosedur formalisasi yang bagus, diperlukan peningkatan sistem perlindungan terhadap TKI agar berbagai persoalan yang melatarbelakangi kebijakan penghentian pengiriman TKI ke Timur Tengah seperti indikasi trafficking (perdagangan) TKI antarnegara atau banyaknya TKI tidak dapat pulang ke Tanah Air karena dilarang majikan, meskipun masa kontrak telah habis tidak terulang lagi.

“Peningkatan sistem perlindungan TKI setidaknya mencakup tata kelola yang baik, dari mulai pelatihan peningkatan ketrampilan, sertifikasi, proses pengiriman, hingga penempatan TKI di negara-negara penempatan,” lanjut Auliana.

Oleh karena itu, dalam rangka memberikan dukungan nyata terhadap upaya dan rencana pemerintah ini, Global Alwakil Indonesia telah membangun kerja sama dengan pemerintah-pemerintah daerah untuk meningkatkan ketrampilan dan keahlian calon TKI di daerah-daerah asal mereka.

Upaya ini diinisiasi dengan memfasilitasi investasi lembaga pelatihan dengan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat, melalui Global Alwakil Indonesia. Pemanfaatan Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai daerah asal TKI selain untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja calon TKI,  juga untuk meningkatkan kesadaran TKI atas perlindungan dirinya sejak tahap persiapan hingga penempatan mereka di negara penerima.

Pelatihan yang baik, adalah awal perlindungan yang baik. Upaya serius ini adalah sebuah inisiatif untuk mendorong lembaga-lembaga rekruitmen tenaga kerja di Timur Tengah untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam membantu terbangunnya sistem perlindungan TKI.

Selain pelatihan, Global Alwakil Indonesia  juga telah membangun sistem teknologi dan sumber daya untuk menjadi mitra pemerintah dalam memaksimalkan tata kelola penempatan TKI ke Timur Tengah.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *