Rizqy dalam Tugas Baru Menolong Jamaah Tersesat

SERMA Rizqy Kamila. Sosoknya tegap sebagaimana umumnya perempuan yang berkarir di militer. Namun itu tidak mengurangi paras ayu wajah khas perempuan priangan.

Sikapnya juga sopan dan lembut. Setiap jemaah haji yang datang karena lupa arah pulang, atau karena masalah lainnya, disapa dengan santun dan tangan terbuka. Tak jarang, kedua tangannya ikut bergerak cekatan menggenggam tangan atau memeluk jamaah untuk memberikan ketenangan.

“Mari sini ibu, duduk dulu. Ibu di sini dulu yaaa, nanti kita tunggu mobilnya datang untuk mengantar,” demikian Rizqy Kamila menyapa jamaah Indonesia yang terpisah dari rombongan dan lupa arah jalan pulang lalu mengajak duduk di kursi yang tersedia.

Kebanyakan dari mereka adalah nenek lansia. Tidak jarang Rizqy tampak menenangkan mereka manakala mulai tidak sabar untuk segera diantar kembali ke pemondokan.Rizqi tampak sabar melayani jemaah yang datang ke sektor khusus karena lupa jalan pulang.

Satu persatu dari mereka didata, mulai dari nama, no paspor, sektor pemondokan, serta nama hotel. Dia berbagi dengan petugas seksus lainnya untuk bergantian mengantar jemaah ke tempat menginap mereka. Jika sektor perumahannya cukup jauh, sementara jemaah tidak memungkinkan diajak jalan, Rizqi menuggu datangnya mobil yang akan mengantarnya.

“Jemaah Indonesia yang datang ke sini, terus bertambah dan keadaannya beda-beda. Kebanyakan sudah sepuh, ini mengingatkan saya kepada orang tua saya,” tutur Rizqi dengan suara yang mendadak berat, seperti dilaporkan MCH, Selasa (15/8/2017).

Rizqi adalah satu dari ratusan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang dilatih untuk selalu siap melayani jamaah. Perempuan asli Tasikmalaya itu sudah empat tahun bertugas di Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Pengalaman karirnya juga sudah cukup lama di TNI AL, 17 tahun.Mengawali karir di Mabes Angkatan Laut Cilangkap, jebolan  Bintara Dikcaba PK XX tahun 2000-2001 sempat betugas juga di  Kodiklatal Surabaya.

Menjadi petugas haji tahun ini adalah pengalamannya yang pertama.“Masya Allah, tidak menyangka bisa menjadi petugas haji. Dari angkatan laut ada 17 orang yang ikut seleksi, yang diterima 5 orang,” katanya.

Menurut Rizqi, melayani jemaah haji Indonesia menjadi kewajiban baginya sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. “Ini adalah kewajiban saya untuk menjaga dan melayani dluyufurrahman,” ujarnya dengan mata berkaca.

Ditanya apakah merasa lelah? Rizqi jujur mengatakan bahwa rasa lelah dan capek ada dan itu manusiawi. Apalagi tugas layanan kepada jemaah berlangsung 24 jam. “Tapi luar biasa, dengan senyum mereka, terasa capek kita, semua hilang,” katanya.

Lantas apa kuncinya hingga bisa sabar dan tenang melayani jemaah dengan beragam sikap dan kebutuhannya? Perempuan asli Tasikmalaya ini berbagi tips cukup dengan satu kata. “Ikhlas, itu saja,” tandasnya.(d2detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *