Selasar BEI Ambrol Akibat Beban di Satu Titik

JakartaDetakpos-Dugaan sementara robohnya struktur selasar lantai satu di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Tower 2 pada tanggal 15 Januari 2018, akibat konsentrasi beban terkumpul pada salah satu titik selasar.

Hal itu mengakibatkan salahsatu penggantung terlepas dari kedudukannya di atas dan memicu penggantung lainnya turut lepas. Beban momen yang terjadi tidak mampu dipikul oleh tumpuan pada dinding vertikal dan memicu kegagalan bangunan.

Demikian hasil pemeriksaan kajian tehnis pendahuluan terkait kegagalan bangunan gedung tower BEI oleh Tim kerja Direktorat Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya (BPB-DJCK), dalam rilis, Selasa (16/1).

Dugaan kegagalan bangunan gedung pada selasar Lobi Gedung BEI, dapat terjadi karena sling putus, penjepit sling terlepas , baut tidak kencang patah.Kemudian terjadi penurunan kekuatan sling, baut, atau penjepit akibat korosi sehingga menyebabkan robeknya pertemuan baja dengan beton kolom dan atau balo.

Kronologisnya, pada hari Senin tanggal 15 Januari 2018, BEI menerima kunjungan rombongan mahasiswa. Saat mereka tengah berkumpul pada satu titik di selasar yang berbentuk cantilever di mezzanine pada area lobi tower 2.

Tepat pada pukul 11:56:41 WIB selasar tersebut mengalami kegagalan bangunan yang mengakibatkan 77 korban luka.

Metodologi yang digunakan tim kerja Direktorat Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya (BPB-DJCK), dalam rangka mengumpulkan data untuk keperluan kajian teknis terkait kegagalan bangunan gedung Bursa Efek Indonesia, yaitu:wawancara, pengamatan visual, serta analisis terhadap foto dan video CCTV yangberedar di media sosial.

Tim BPB-DJCK mendatangi lokasi pada pukul 15.00 WIB dan melaksanakan observasi selama tiga jam di sekitar lokasi bangunan gedung, akantetapi belum mendapatkan izin ke tempat kejadian di mana selasar mengalami kegagalan bangunan gedung.

Selain melakukan observasi, tim juga melakukanwawancara dengan Pengelola Gedung Bursa Efek Indonesia, Hasan, diskusi dengan narasumber yang mengaku sebagai anggota Real Estate Indonesia (REI), serta bertemu dengan AKBP Maruli (Polres Jakarta Selatan).

Selanjutnya Tim menyiapkan laporan kajian teknis pendahuluan berdasarkan hasilpengamatan visual dan diskusi serta wawancara untuk mengembangkan dugaansementara penyebab kegagalan bangunan gedung.(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *