SKK Migas dan Bupati Tinjau Semburan Gas Sekarkurung

GresikDetakpos-Bau bahan bakar menyengat saat memasuki lokasi semburan gas yang di Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas Gresik Jawa Timur.

Bupati Sambari Halim Radianto yang didampingi oleh beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Minggu lalu meninjau lokasi semburan gas bercampur air lumpur yang sedikit mengandung minyak tersebut.

Bersama Taryono Manager Area Gresik-Tuban PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Nurwahidi dari SKK Migas Bupati memastikan bahwa keadaan semburan sampai saat ini masih aman.

Dalam keterangannya, Bupati menyatakan semburan itu diketahui sejak empat hari lalu, saat dirinya ada kegiatan dil uar daerah.

“Syukur alhamdulillah, semburan ini tidak berdampak, kami berharap semburan ini bisa bermanfaat untuk masyarakat maupun Pemerintah. Saya minta kepada tiga pilar yaitu pihak Pemerintah Kecamatan, Koramil dan Polsek Kebomas ditambah Satpol PP serta Damkar Gresik untuk mengamankan dan mengantisipasi semua yang terjadi agar dapat meminimalisir dampak ke masyarakat” kata Bupati.

Sambari juga memerintahkan kepada pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gresik untuk mengambil tiga sampel air semburan dari tiga sudut berbeda masing-masing 10 liter. Air itu diperiksakan ke Laboratorium milik PHE, Laboraturium milik  SKK Migas dan Laboraturium milik BLH Gresik.

Sebelumnya Bupati Gresik telah memerintahkan kepada BLH untuk berkoordinasi dengan PHE dan SKK Migas. Dari hasil koordinasi tersebut pihak berwenang telah membongkar lokasi semburan yang selama ini tertutup. Kemudian menggali semacam penampungan dan melokalisir semburan dengan membuat tanggul terbuat dari karung pasir memutari area semburan.

Semburan yang menurut pihak PHE dan SKK Migas hanya mengandung 0,03%  gas ini tidak terlalu tinggi yaitu hanya sekitar 40 cm. Atas izin Kepala Desa setempat dan Pemilik lahan, Pemerintah telah memasang blower yang tujannya agar gas yang keluar tidak terkonsentrasi di satu titik.

Lokasi semburan tersebut semula area tempat usaha persewaan alat berat yang lokasinya tertutup pagar seng gelombang.
Pada kesempatan itu Bupati menyebutkan bahwa di Gresik masih puluhan sumur minyak tua yang selama ini sudah tidak berproduksi.

Menanggapi Bupati, Nurwahidi dari SKK Migas menyampaikan, sebaiknya sumur minyak tua tersebut  tidak ditutup apalagi sampai ditutup dengan cor beton.
Atas kejadian yang berlangsung saat ini, pihak SKK migas dan PHE menyampaikan Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Gresik dan masyarakat yang telah melaporkan dan berkoordinasi dengan PHE dan SKK migas sehingga bisa diantisipasi.

Tentang semburan ini, menurut Nurwahidi belum bisa dikatakan berbahaya, karena baunya tidak terlalu meluas yaitu hanya tercium pada radius beberapa meter saja.
“Saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Gresik dan masyarakat agar selalu melakukan monitoring terhadap beberapa sumur minyak tua di Gresik”, katanya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dua unit mobil Damkar Pemkab Gresik datang untuk mengamankan dan berjaga-jaga didepan lokasi semburan. (sdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *