Soal dan Kunci Jawaban Tes Perangkat Desa Disimpan Terpisah

Pewarta: Jarwati

BojonegoroDetakpos – Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur, mengamankan soal dan kunci jawaban tes pengisian perangkat desa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) Semarang di ruangan terpisah di mapolres, Rabu (25/10).

“Penyimpanan soal dan kunci jawaban diletakkan dalam ruangan yang berbeda,” kata Waka Polres Bojonegoro Kompol Dodon Priyambodo, di mapolres, Rabu (25/10).

Dengan kondisi itu, lanjut dia, untuk menjaga keamanan, agar tidak terjadi kecurangan dalam pelaksanaan tes pengisian perangkat desa yang akan digelar serentak di 28 kecamatan, Kamis (26/10).

Ia juga memastikan tidak akan ada kecurangan dalam pelaksanaan ujian perangkat desa. Karena semua peralatan, soal, dan kunci jawaban disimpan di mapolres dengan penjagaan dari sejumlah petugas.

Apalagi ruang yang digunakan penyimpanan peralatan, soal dan kunci jawaban  tertutup secara rapat, sehingga tidak ada yang bisa masuk untuk melihat baik soal maupun kunci jawaban.

“Kami mengamankan peralatan scan dan naskah ujian perangkat desa besok di Aula Parama Satwika, sedangkan untuk kunci jawaban diletakkan di brangkas saat tiba dari Unnes.Jadi kami sangat optimistis semua berkas tersebut aman, dan tidak akan ada kebocoran. Sebab sudah menjadi komitmen dari semua pihak pelaksanaan tes harus berjalan dengan jujur,” kata dia menegaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan pendistribusian soal untuk ujian perangkat desa ke 28 kecamatan akan dilaksanakan dengan pengawalan petugas.

Dengan pengawalan dari pihak kepolisian. sehingga soal baru tiba dikecamatan saat ujian akan dimulai, dan peralatan “scan” untuk mengoreksi jawaban dari para calon perangkat desa sendiri akan berada di SMT di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas.

“Soal baru bisa diambil jam 08.00 wib besok, guna pendistribusian, sedangkan kunci jawaban baru diambil jam 11.30 wib untuk dibawa ke SMT. Semua langkah tersebut kami lakukan dalam rangka menjaga pelaksanaan ujian perangkat desa,” ucap Kompol Dodon.

Mengenai mekanisme koreksi sendiri, lanjut dia, kalau kecamatan yang selesai duluan dan membawa lembar jawaban dari para peserta, maka itu yang akan dikoreksi terlebih dahulu.

“Nanti koreksinya akan dilakukan secara terbuka, dan akan dilakukan penyiaran secara langsung saat proses scan dilakukan di SMT,” katanya menegaskan.

Ia juga menegaskan polres telah menyiapkan 389 personil untuk menjaga keamanan pengisian perangkat desa. mulai dari pengamanan soal, pengawalan pendistribusian, hingga penjagaan dilokasi tes dilakukan.

Pemkab, menurut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Bojonegoro Joko Lukito memastikan tes pengisian perangkat desa tetap dilaksanakan tidak terpengaruh unjuk rasa mahasiswa yang menuntut pelaksanan tes ditunda.

“Tes pengisian perangkat desa tetap berjalan sesuai jadwal (26 Oktober),” kata dia menegaskan. (*/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *