Tengah Malam, Bengawan Solo di Bojonegoro Masuk Siaga

BojonegoroDetakpos – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya akan kembali masuk siaga banjir, disebabkan adanya kenaikan air di hulu Ngawi.

“Kami perkirakan tengah malam nanti Bengawan Solo di Bojonegoro masuk siaga I,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Senin (8/1).

Hal senada disampaikan Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro yang menyebutkan terjadinya kenaikan Bengawan Solo di Ngawi, disebabkan hujan deras yang terjadi sehari lalu.

“Di daerah Ngawi dan sekitarnya sehari lalu terjadi hujan deras sehingga mengakibatkan kenaikan air Bengawan Solo di hulu,” ujarnya.

Sesuai data ketinggian air Bengawan Madiun di Ndungus, Ngawi masih siaga II-kuning dengan ketinggian mencapai 7,20 meter pukul 18.00 WIB.

Dengan adanya kenaikan air di Ngawi itu, lanjut Andik, ketinggian air di Bojonegoro akan naik, meskipun saat ini masih di bawah siaga banjir dengan ketinggian mencapai  12,84 meter, pukul 18.00 WIB (siaga I-13,00 meter). 

“Ada 12 sungai yang sekarang alirannya tidak lancar masuk ke Bengawan Solo berpotensi menimbulkan genangan di sekitar bantaran juga muara. Apalagi sekarang diperparah hujan yang terjadi sore tadi,” ujarnya.

Menurut dia, ada sejumlah tanggul desa, antara lain di Kali Ingas di Kecamatan Kanor dan Baureno, yang kondisinya rusak dan rawan jebol.

Oleh karena itu ia meminta camat yang wilayahnya dilalui Bengawan Solo untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa mengkoordinasikan kerusakan tanggul rusak yang rawan jebol.

“Kerusakan tanggul desa membutuhkan perbaikan, sebab mengancam tanaman padi petani kalau air luapan banjir menjebol tanggul,” katanya menjelaskan.

Ia menambahkan fluktuasi kenaikan air sungai terpanjang di Jawa di daerahnya masih akan terjadi sampai Februari. Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di daerahnya selama Januari-Februari curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan banjir. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *