Terancam Menganggur, Penambang Perahu Bojonegoro Harapkan Pesangon

Bojonegoro  –  Detakpos –  Puluhan tenaga kerja penambang perahu Bengawan Solo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengharapkan pesangon, kalau jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk, berfungsi.

Pengelola tambangan Bengawan Solo di Desa Trucuk, Bojonegoro Dwi Sali, di Bojonegoro, Sabtu (3/3), menjelaskan berdasarkan pengalaman pembangunan jembatan di Kecamatan Malo, bahwa para penambang perahu tambang di wilayah setempat yang tidak lagi bekerja juga memperoleh pesangon.

“Para penambang belum pernah memperoleh pelatihan kerja. Ya, kalau harapannya memperoleh pesangon kalau memang benar-benar jembatan sudah berfungsi, sebab mereka selama ini berjasa menyeberangkan orang,” kata dia menjelaskan.

Ia menyebutkan puluhan penambang perahu yang terancam menganggur lokasinya di ada titik tambangan di di Desa Trucuk dan Tulungrejo.

Para penambang perahu, lanjut dia, masih tetap bekerja, meskipun tahu pembangunan jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk, mendekati penyelesaian.

“Di sini di tambangan 1 tempat saya ada  10 penambang perahu dilengkapi tiga perahu tambang,” kata dia dibenaerkan sejumlah penambang perahu di tambangan 1 Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk.

Di tambangan 1 yang menghubungkan dengan Desa Kauman, Kecamatan Kota itu, lanjut dia,  ribuan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Trucuk, Di tambangan milik Dwi Sali, terdapat 10 tenaga kerja yang bekerja siang dan malam, kecuali waktu istirahat pukul 00.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB.

Di Desa Trucuk, ada tiga lokasi tambangan, selain miliknya juga milik Panidi dan Didik, keduanya warga Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota.

Ia menyebutkan perolehan di tambangan perahu di tempatnya dengan sekali ongkos menyeberang berkisar Rp1.000-Rp2.000/orang termasuk kendaraan sepeda motor rata-rata bisa mencapai Rp2 juta per hari.

“Saya memenangkan lelang Rp30 juta pada 2017. Tapi karena ada pembangunan jembatan sekarang membayar ke desa tiga bulan sekali,” tuturnya.

Sesuai keterangan dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Pemkab Bojonegoro bahwa pembangunan jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Kota-Trucuk, selesai akhir Maret.

Sebab, tali penggantung jembatan sepanjang 26 meter sudah sampai di Tanjung Perak Surabaya. Importir sekarang masih mengurus bea cukai masuknya. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *