Tim Bojonegoro Akan Datangi Kementerian PU Terkait Waduk Gonseng

BojonegoroDetakpos –  Tim Percepatan Pembangunan Waduk Gonseng di Bojonegoro, Jawa Timur, akan mendatangi Kementerian PU terkait  pemberian ganti uang untuk tanah warga Desa Papringan, Kecamatan Temayang, yang tanahnya dimanfaatkan lokasi Waduk Gonseng.

Camat Temayang, Bojonegoro Heri Widodo, di Bojonegoro, Selasa (6/3), menjelaskan Tim Percepatan Pembangunan Waduk Gongseng bersama DPRD, akan datang langsung kepada Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU di Jakarta, pekan depan.

“Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU akan diminta mencarikan jalan keluar untuk opsi memberikan ganti uang atas tanahnya yang terkena dampak pembangunan Waduk Gonseng,” kata dia menjelaskan.

Sebab, lanjut dia, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSB) di Solo, Jawa Tengah, bisa memberikan uang ganti tanah, tetapi harus melalui proses usulan melalui anggaran APBN.

“BBWSB melakukan kajian teknis warga tetap di lokasi tanahnya sekarang tidak harus direlokasi. Secara teknis ada tambahan tanggul untuk mengamankan pemukiman warga,” ucapnya.

Namun, menurut dia, sebanyak 223 kepala keluarga (KK) warga Desa Papringan, yang rumahnya berada di tanah seluas 59 hektare termasuk tanah kas desa (TKD) menolak opsi baru dari BBWSB.

“Warga Desa Papringan, yang tanahnya terkena dampak pembangunan Waduk Gonseng, menolak opsi lainnya sebelum opsi relokasi atau ganti uang atas tanah ada kejelasan,” ucapnya.

Berdasarkan perhitungan tim appraisal ganti uang atas  tanah seluas 59 hektare, dengan jumlah  334 bidang mencapai Rp86,75 miliar.

“Harapan kami warga semuanya harus sama memilih opsi ganti uang, sebab kalau ada yang memilih relokasi maka akan membutuhkan proses waktu yang panjang,” ucapnya.

Waduk Gonseng merupakan bendungan timbunan batu zona inti tegak, dengan daya tampung 22,43 juta meter kubik. Waduk yang memiliki luas genangan 433,19 hektare itu mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191 hektare di daerah aliran irigasi.

Selain itu, Waduk Gonseng juga berfungsi sebagai pengendali banjir sebesar 2 juta meter kubik dan penyedia air baku sekitar 300 liter/detik. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *