Penawarta: Hadi
Bojonegoro – Detakpos – “Tertiary Irrigation Technical Assistance” (Tirta) mentargetkan sebanyak 10.000 petani di Kabupaten Bojonegoro, yang menggunakan surfaktan untuk meningkatkan efektivitas pemanfaatan pestisida pada tanaman padi pada 2018.
“Saat ini sudah ada sekitar 4.000 petani yang menggunakan surfaktan dalam merawat tanaman padinya,” kata Praktisi Surfaktan Riki Rivaldi, ketika di Bojonegoro, Kamis (15/2).
Ia menyebutkan lokasi percontohan penggunaan surfaktan di setiap kecamatan di daerah setempat sekitar 0,50 hektare.
Dari hasil uji coba dengan memanfaatkan surfaktan terjadi peningkatan produksi berkisar 1-2 ton per hektare, sebab penggunaan pestisida bisa lebih maksimal.
Menurut dia, daerah setempat dijadikan percontohan pemanfaatan surfaktan karena masuk daerah endemik serangan berbagai macam hama tanaman padi, salah satunya hama wereng coklat, selain pemanfaatkan pestisida pada tanaman padi juga cukup tinggi.
“Pengembangan pemanfaatan surfaktan akan terus berlanjut. Sekarang ini dikembangkan di tiga kecamatan salah satunya di Kecamatan Trucuk,” ujarnya.
Salah satu Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di Kecamatan Kanor, Iskhaq menambahkan, dengan adanya surfaktan ini dapat membantu meringankan biaya operasional petani, juga pemanfaatan pestisida lebih efektif.
“Masyarakat Kanor sebagian sudah menggunakan surfaktan, tentu akan terus kami dorong menggunakan surfaktan untuk meningkatkan hasil produksi panen,” katanya menambahkan. (*)