Ukuran Belasan Pohon Jati di Tuban Langka

TubanDetakpos – Ajun Bisnis dan Pariwisata Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Jawa Timur, Ahmad Yani menyatakan belasan pohon jati di pemakaman umum Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Tuban, kalau dilihat dari ukurannya termasuk langka.

“Tapi akan lebih langka lagi kalau jati itu tumbuh di kawasan hutan, sebab pertumbuhan jati di kampung lebih cepat 2,5 dibandingkan dengan jati di kawasan hutan,” kata dia di Bojonegoro, Selasa (26/12).

Ia memperkirakan satu pohon jati di pemakaman umum Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Tuban itu, berkisar Rp50 juta-Rp100 juta.

“Ya karena kualitas pohon jati kampung masih kalah dibandingkan kualitas pohon jati di kawasan hutan,” ucapnya menjelaskan.

Menurut mantan Kepala Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban Sunaryo, warga juga pihak desa setempat tidak berani menebang belasan pohon jati tua yang cukup besar di pemakaman umum. Alasannyabisa mengakibatkan petaka bagi warga di desa setempat.

“Pihak desa tidak berani menebang pohon jati di pemakaman karena takut terjadi musibah,” kata dia dibenarkan warga lainnya Subiyanto.

Ia memberikan gambaran pernah terjadi ketika pihak desa menebang sebuah pohon jati di pemakaman setempat untuk biaya seragam PKK.

“Keesokkan harinya pemrakarsa penebangan sebuah pohon jati meninggal dunia,” kata dia menjelaskan.

Oleh karena itu, kata dia, ketika ada pedagang yang datang untuk membeli kayu jati itu tidak diperbolehkan oleh pihak desa. Dari hasil pengukuran yang dilakukan warga salah satu pohon jati terbesar memiliki lingkaran 5 meter dengan diameter sekitar 1,59 meter.

Warga memperkirakan keberadaan pohon jati di pemakaman juga sejumlah pohon randu alas di kawasan setempat mampu mempertahankan keberadaan sumber air di desa setempat.

“Sumur ini tidak pernah habis selama kemarau. Selama ini airnya diambil warga dengan cara menyedot dengan mesin,” ucap Biyanto menambahkan. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *