Warrior FCTC Dorong Cukai Rokok Terus Naik

JakartaDetakpos-Kota Semarang menjadi kota kelima yang didatangi Wayang FCTC dalam rangkaian “Petualangan 365 Hari FCTC Warrior di 25 Kota”. Wayang FCTC,  diserahkan olehWarrior asal Pekalongan, Siti Nur Dzakiyyatul Khasanah, kepada Muslim, warrior asal Semarang.

Menyambut kedatangan wayang FCTC, Muslim berkolaborasi dengan BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM Undip) dan Rumah Belajar Bermain Inspiratif dan Kreatif (Rubbik School) menggelar pergelaran wayang FCTC di Taman KB yang terletak di sisi utara Kantor Gubernur Jawa Tengah (21/10).

Muslim menjelaskan, pergelaran wayang FCTC mengangkat tema tentang perokok anak karena kekhawatiran terhadap  jumlah perokok anak yang terus meningkat setiap tahun. Hal itu disebabkan harga rokok sangat murah dan dijual bebas di warung-warung dekat sekolah atau dekat rumah.

”Ini membuat rokok sangat mudah dijangkau anak-anak,” tambahnya.Muslim, yang pernah bergiat di Klinik Advokasi Berhenti Merokok ini, merasa cemas karena harga rokok yang sangat murah  dipromosikan dengan agresif oleh perusahaan rokok. “Ini berpotensi mendorong anak-anak untuk mencoba merokok,” ujar  Muslim.

Karena itu ia berpendapat, cara terbaik untuk menjauhkan keterjangkauan anak dari rokok adalah dengan menaikkan harga rokok setinggi-tingginya.”Bila harga rokok mahal, anak-anak akan berpikir dua atau tiga kali untuk membeli rokok. Harapan ke depan semoga anak-anak tidak akan pernah tergoda sedikitpun menyisihkan uang jajannya untuk membeli rokok yang sangat mahal,” kata warrior kota Semarang ini.

Menurut Muslim hal yang juga sangat penting adalah melarang total iklan dan promosi rokok agar anak-anak tidak menjadi target pemasaran industri rokok.”Sudah banyak studi yang menyebutkan adanya pengaruh dari paparan iklan rokok yang terus menerus terhadap keinginan untuk merokok.

Karena itu Muslim mengaku sangat khawatir di kota Semarang iklan rokok masih sangat leluasa bertebaran hingga pelosok kota.

Hasil survei dari Forum Anak Semarang pada Juni 2017 menemukan paparan iklan dan promosi rokok di hampir semua tempat anak muda berkumpul dan berkegiatan, seperti di sekolah, tempat berolahraga, taman bermain, hingga di warung dekat rumah dan sekolah.

”Ini menunjukkan bahwa industri rokok secara sengaja menempatkan iklan rokok di tempat anak muda berkumpul karena anak-anak adalah calon pelanggan potensial mereka di masa depan,” tegas Muslim.(d2detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *