Warrior FCTC Dukung Sumbawa Jadi Kabupaten Layak Anak

JakartaDetakpos-Warrior Kabupaten Sumbawa hari ini (24/12), mementaskan Wayang FCTC di area parkir GOR Mampis Rungan, Sumbawa, dan menyuarakan pesan mendukung Bupati mewujudkan Sumbawa menjadi Kabupaten Layak Anak tanpa iklan, promosi, dan sponsor rokok.

Menurut Imam Wierawansyah Eltara, Warrior FCTC asal Sumbawa, pesan dukungan kepada Bupati ini disuarakan bersama oleh komunitas anak muda Sumbawa. Di antaranya, Gerakan Nasional Pemuda Kreatif (GNPK) region NTB, Forum Anak Samawa, dan komunitas We Are Engineer dari Universitas Teknologi Sumbawa.

Mereka berkolaborasi menyambut kedatangan Wayang FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) di Sumbawa, kota ke 11 yang didatangi Wayang FCTC dalam rangkaian “Petualangan 365 Hari FCTC Warrior di 25 Kota”.

“Kami mewakili anak muda Sumbawa sangat khawatir dengan keberadaan iklan dan promosi rokok yang bertebaran di jalan raya di kota kami. Pasalnya, selain jalan raya tersebut dipadati kendaraan dan pejalan kaki, di sekitarnya juga terdapat banyak sekolah SD hingga SMA.

“Ini berarti jalan tersebut dilalui anak sekolah hampir setiap hari, yang berakibat mereka terpapar iklan rokok secara terus menerus setiap berangkat menuju sekolah dan pulang sekolah,” kata mahasiswa Fakultas Teknologi Pertambangan Universitas Teknologi Sumbawa ini.

Imam menyebutkan beberapa jalan yang dipenuhi iklan rokok adalah Jalan Garuda, Jalan Kartini, Jalan Diponegoro, Jalan Cendrawasih, dan Jalan Baru. “Di sekitar jalan Garuda misalnya ada SDN 1 Lempeh, SMPN Labuan Badas dan SMAN Sumbawa Besar. Bayangkan anak sekolah di wilayah itu bagai terkepung iklan dan promosi rokok, karena iklan rokok bertebaran di jalan mulai dari bentukbilboard, spanduk, hingga poster yang ditempel di pohon-pohon,” papar Imam yang menjadi pemenang Duta Pemuda Kreatif 2017 yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

Lingkungan sekitar sekolah, tambah Imam, seharusnya menjadi lingkungan yang ramah anak sehingga memberi kenyamanan dan membantu mengembangkan potensi diri anak. “Seharusnya lingkungan sekitar sekolah menjadi zona aman dan selamat ke sekolah, yang bebas dari iklan, promosi dan sponsor rokok. Karena iklan rokok bersifat manipulatif, tidak menginformasikan bahaya rokok dan justru berpotensi mendorong anak merokok,” papar Imam yang saat SMA aktif di Forum Relawan Sumbawa.(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *