Arus Bawah Dorong Yenny Ambil Alih PKB

JakartaDetakpos.com-Polemik internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus bergulir  dan sampai ke Zannuba Arrifah Chafsoh (Yenny Wahid). Putri Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengaku ada arus bawah partai yang mendorong dirinya untuk mengambil alih partai dari kepemimpinan Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

“Dorongan dari arus bawah memang ada. Tetapi Mbak Yenny belum berpikir ke sana,” ujar juru bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid dihubungi via WA, Kamis, (22/4/21).

Dipastikan ada ketidakpuasan pengurus daerah atas gelaran Musyawarah Cabang (Muscab) serentak 2021. Baginya, PKB di bawah komando Cak Imin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme.

“Ini tidak sehat bagi pengembangan demokrasi partai politik,” tegasnya.

Imron menceritakan sejarah kelam perebutan kekuasaan masa lalu antara Cak Imin dengan Gus Dur. Sejarah mencatat, Gus Dur selaku Ketua Dewan Syuro 2008 sempat memecat Cak Imin di posisi Ketum PKB hingga berujung munculnya dua Muktamar Luar Biasa (MLB).

Solid Dunia-Akhirat

Sebelumnya, Ketua DPP PKB Yaqut Cholil Qoumas menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, pada Senin petang, 19 April lalu seusai dikabarkan bermanuver mendukung MLB.

Yaqut menepis anggapan tersebut dan mengatakan PKB solid. “PKB ini partai paling solid di dunia dan akhirat,” ujar Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor tersebut.(Tempo,co.id 21/4/21).

Namun mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Banten, Abdur Roji, menanggapi ucapan  Yaqut Cholil Qoumas bahwa partai solid. Roji mengatakan banyak kader di daerah yang tetap mendesak digelarnya muktamar luar biasa. di

“Solid kan kata dia, tapi buktinya seperti ini,” kata Roji
Roji mengatakan desakan MLB dari kader di bawah tetap kuat. Namun, kata dia, mereka tak berani menyampaikan dukungan secara terbuka lantaran takut diberhentikan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Ia pun mengaitkan pernyataan Yaqut dengan isu perombakan kabinet yang tersiar belakangan ini. Dia menduga ucapan Yaqut ada kaitannya dengan posisinya sebagai Menteri Agama.

“Maaf aja, terkabar isu-isu reshuffle, makanya harus ada pendekatan-pendekatan, kemungkinan seperti itu,” kata Roji.

Menurut Roji, kader-kader di bawah sangat kecewa dengan kepemimpinan Muhaimin Iskandar yang dinilai tidak demokratis. Misalnya dalam pemilihan ketua PKB di daerah yang dilakukan langsung oleh pusat.

“Jadi ini sangat kecewa sekali, DPAC-DPAC kecamatan yang harusnya memilih jadi tidak memilih, jadi langsung dipilih DPP. Mereka arus bawah bergerak luar biasa, karena ini memutus demokrasi,” kata Roji.

Roji juga menyinggung tak adanya musyawarah dalam pembentukan struktur kepengurusan di daerah. Dia mengaku diberhentikan dari posisi Wakil Ketua DPW tanpa pemberitahuan setelah DPP menunjuk pelaksana tugas Ketua DPW Banten.

“Apa alasannya tidak ada sama sekali, tidak ada rapat, semau gue,” ujar dia.

Menurut Roji, kader-kader di daerah terus saling berkomunikasi. Ia juga mengklaim dukungan untuk muktamar luar biasa terus bertambah setiap harinya. “Komunikasi jalan semua, malah tambah terus dari wilayah Sulawesi,” kata dia.(d/2).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *