Bawaslu Investigasi Kades Ikut Kampanye Caleg DPR RI

BojonegoroDetakpos-Anggota Bawaslu Divisi Penindakan dan Pelanggaran, Dian Widodo menyatakan sedang menginvestigasi beredarnya foto oknum pejabat di Bojonegoro, Jawa Timur, bersama seorang kepala desa dan seorang wanita yang memegang pamflet salah satu caleg DPR RI.

“Ini masih dalam investigasi. Kami sedang mencari informasi lagi,”tutur Dian di kantornya, Selasa (18/2).

Menurut Dian, jika melihat foto ini yang bakal terjerat pelanggaran adalah oknum kepala desa, bukan oknum pejabat.

Untuk temuan grup WhatsApp “DESA untuk NKRI” yang terlihat ada intruksi dari oknum pejabat di Bojonegoro untuk mencetak baliho yang bergambar salah satu caleg dari PKB, “Kalau masalah ini kami belum tau, itu grup apa , belum ada laporan mengenai hal itu. Sukur kalau ada yang melaporkan dan ada dari salah satu kepala desa yang menjadi saksi mengenai hal ini.”

“Itu tambah bagus. Kami siap melayani, tapi sejauh ini belum ada,”tambah dia.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi A DPRD Bojonegoro, Anam Warsito menolak tudingan Bawaslu bahwa laporan penggiringan kepala desa untuk memenangkan caleg DPR RI asal PKB adalah rumor yang tidak disertai bukti.

Politisi Partai Gerindra itu balik menuding pihak pengawas yang tidak berani menindak karena dilalukan oleh oknum pejabat.

“Kalau kepala desa “dipakasa” untuk ikut kampanye sudah bukan rumor lagi tapi sudah menjadi fenomena yang nyata di Bojonegoro,”tutur Anam.

Bahkan, menurut Anam, yang mencetak baner gambar oknum pejabat dengan latar belakang gambar partai dan caleg DPR RI adalah kepala desa yang mendapat “intruksi” lewat WA Group DESA untuk NKRI.

“Sekarang Anda bisa melihat baner tersebut banyak terpasang di desa desa dan diduga yang nyetak adalah para kepela desa.

“Saya tidak asal nuduh kok karena saya punya bukti “ Intruksi” lewat WA tersebut.

Jika bawaslu tidak menemukan bukti, “Menurut saya para personel kepanwasan yang mungkin takut mengungkap,”tutur dia.

Karena, menurut Anam, pelanggaran yang ada sangat nyata, masif, sistematis dan terstruktur. “Aneh jika mereka tidak tahu,”tandasnya.

Pewarta:Muh. Irfan Aftoni/AAdib

Editor: AAdib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *