Bursa Cawapres, Akbar Muncul pada Situasi yang Tepat  

JakartaDetakpos-Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara, Yasin Muhammad  menilai, nama Akbar Tanjdung muncul dalam bursa calon wakil presiden mengisyaratkan kebutuhan tampilnya tokoh berpengalaman baik dalam politik maupun pemerintahan untuk mendampingi capres Jokowi.

Kemunculan nama Akbar Tandjung ini dinilai Yasin tepat, mengingat para ketua umum partai pendukung seperti berebut tiket cawapres guna mendampingi Jokowi.

”Jika situasinya buntu, Akbar bisa menjadi solusi alternatif. Dia akan berfungsi sama seperti Jusuf Kalla saat ini, wapres yang berada di belakang kepemimpinan Jokowi.“Kemampuan lobi dan jaringan yang sangat luas, pengalaman yang panjang, saya kira Akbar dan Golkar, jadi solusi atas kebuntuan situasi.

Terutama ketika ketua umum partai pendukung Jokowi, semuanya ingin menjadi cawapres.”ujar Yasin, Kamis (26/4). Hal itu menanggapi munculnya nama Akbar Tandjung dalam survei Independent Data Survey (IDS).Yasin menilai peran Akbar dalam konteks situasi perebutan cawapres saat ini bukan saja sebagai penengah, tetapi solusi bagi Jokowi.

Peran ini, utamanya apabila terjadi kebuntuan atau deadlock, maka kemungkinan itu akan membuat Akbar malah menjadi pilihan utama Jokowi.

Apalagi di Golkar, Akbar masih menjabat Wakil Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar. Posisi ini sangat penting.Yasin mengatakan, sebagai politisi, Akbar sudah sangat dikenal figur yang  mampu meredam konflik.

Bahkan kepemimpinannya di Golkar mampu mengantarkan partai ini jadi pemenang Pemilu. Pengalaman di pemerintahan yang cukup lama serta pernah menjabat Ketua DPR “Semua pengalaman ini sangat pas menjadi pendamping Jokowi.

”Diungkapkan Yasin, sampai saat ini Akbar masih aktif dan terus memberikan dharma baktinya baik bagi Partai Golkar maupun bagi pembangunan manusia Indonesia melalui serangkaian kegiatannya di berbagai daerah.

“Tanpa lelah, Akbar terus berbagi ilmu dan pengalaman, sampai ke kota kecamatan. Ini bisa ditiru tokoh lain.” Katanya. Posisi Strategis GolkarDi samping itu,

Yasin juga menyinggung posisi strategis Partai Golkar sebagai salah satu partai pengusung Jokowi. Selain Golkar ada PDIP dan sederet partai lain yang sejak awal mendukung Jokowi.

Dipastikan situasi dan perkembangan menjelang penaetapan cawapres semakin dinamis. “Namun, apabila PDIP memaksakan kehendaknya, mislanya mengajukan Puan sebagai cawapres, maka konstelasi partai pendukung bisa berubah.

Di sini, posisi dan peran Akbar makin berkibar dan peluang untuk dipilih Jokowi menjadi besar,” katanya.

Sebelumnya, Peneliti Independent Data Survey (IDS) Dr Edhy Aruman pada Senin (23/4) mengumumkan hasil survei IDS mengenai elektabilitas capres dan cawapres.

Untuk kandidat cawapres, muncul antara lain nama Akbar Tandjung. Meski tingkat elektabilitasnya masih sekitar 2, tetapi, sudah mengalahkan nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang kini maju sebagai salah satu calon gubernur Jawa Barat. Akbar  dalam survei ini juga mengalahkan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang kini mengampanyekan diri sebagai cawapres.(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *