Diresmikan, Posko Bamsoet di Ex Posko Jokowi Ma’ruf Amin

JakartaDetakpos-Ketua DPR Bambang Soesatyo yang juga menjabat Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar meresmikan Posko Pemenangan Bambang Soesatyo (Bamsoet) di bekas posko pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin (Jokma) dalam Pilpres 2019 sebagai posko pemenangannya sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar dalam Munas Golkar kali ini.

Posko tersebut beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto No.57, Menteng, Jakarta Pusat.

Posko Pemenangan Bambang Soesatyo sebagai Ketum Partai Golkar ini akan menjadi tempat berhimpun para kader Partai Golkar yang ingin menyumbangkan saran dan aspirasi untuk kemajuan Partai Golkar lima tahun kedepan.

“Secara jujur harus diakui, Partai Golkar sangat telat mempersiapkan diri menghadapi agenda kebangsaan Pasca Pemilu 2019. Disaat partai politik lainnya sudah menyelenggarakan Kongres, Muktamar atau Rakernas maupun rapat internal kepartaian, Golkar justru masih selow saja tanpa pergerakan. Ibaratnya mobil, yang lain sudah mulai tancap gas, Golkar masih asyik parkir seakan supirnya bingung tak tahu mau melaju kemana,” ujar Bamsoet saat meresmikan Posko Pemenangan Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu, kemarin.

Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini bersama sejumlah kader Partai Golkar lainnya tidak rela jika Partai Golkar terus mengalami kemerosotan.

Kekalahan pada Pemilu 2019 yang ditandai hilangnya 1,2 juta suara dan 6 kursi DPR RI sudah cukup menjadi tamparan keras bagi Partai Golkar bahwa perubahan paradigma kepartaian harus diubah.

“Apalagi pada 23 September 2020 akan ada Pilkada Serentak di 270 daerah, terdiri dari 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Tahapannya akan dimulai Februari 2020 dengan pendaftaran pasangan gubernur-wakil gubernur, Maret 2020 pendaftaran pasangan bupati/walikota-wakil bupati/wakil walikota, dan kampanya Pilkada Serentak pada 1 Juli-19 September 2020.

“Jika persiapannya tidak dimulai dari sekarang, jangan heran jika Partai Golkar kembali menelan kekalahan,” papar Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, sebagai partai politik tertua yang masih eksis, Partai Golkar seharusnya menjadi pioner dalam mewarnai spektrum perpolitikan Indonesia. Bukan malah asyik berdiam diri sehingga tanpa sadar tergilas roda zaman.

“Beringin Partai Golkar bukanlah hasil bonsai yang hanya sekadar menjadi pajangan etalase perpolitikan tanah air. Melainkan Beringin yang kekokohan akarnya serta rindang daunnya menjadi pelindung bagi siapapun. Beringin yang besar itu sudah menjulang puluhan tahun, jangan kita biarkan mati karena salah rawat,” pungkas Bamsoet. (d/2).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *