Dominan di Debat Perdana, Khofifah-Emil lebih Siap

SurabayaDetakpos-Penampilan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak saat debat kandidat perdana dinilai lebih dominan dari pasangan Ipul-Puti.

Khofifah-Emil dinilai pasangan kandidat yang siap memimpin Jawa Timur. Demikian Kaia karismatik Jawa Timur, Prof Dr KH Asep Saifudin Chalim yang menilai pasangan Khofifah-Emil tampil dominan dari pasangan Ipul-Puti. Debat terbuka kandidat perdana ini membuktikan siapa kandidat yang layak memimpin Jawa Timur.

“Saya kira mohon maaf rakyat harus bisa menilai secara objektif  bahwa konsep penguasaan Khofifah-Emil terhadap materi permasalahan pemerintahan itu jauh lebih bagus dari paslon lain,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah dalam rilis, Jumat, (13/4).

Selain itu, lamanya Saifullah Yusuf (Ipul) mendampingi Soekarwo di pemerintahan provinsi disebut tak meninggalkan bekas dan tak berdampak pada penguasaan materi debat kandidat perdana ini.“Masyarakat harus membacanya secara kritis. Walaupun Gus Ipul ikut serta memimpin bersama Pak de Karwo, penguasaannya jauh terhadap bagaimana upaya penyejahteraan rakyat itu,” ucapnya.

Seperti diketahui, dalam kandidat perdana, Gus Ipul melakukan blunder data dengan mengatakan bahwa dari 2.000 lebih sekolah hanya 40 persen atau 800 sekolah yang terakreditasi A.

Namun faktanya Sekretaris Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP S/M) Suparno mengatakan sebanyak 13.393 sekolah di Provinsi Jawa Timur tidak masuk kuota akreditasi sekolah/madrasah dari pemerintah pusat pada 2017.Kemudian, kiai Asep menyebutkan masyarakat harus membuka mata siapa pasangan Khofifah-Emil layak untuk memimpin Jawa Timur.

Hal ini juga mendorong tim, relawan dan simpatisan semakin gencar meyosialisasikan pasangan Khofifah-Emil.“Jadi ya sudah kita harus menyosialisasikan kepada rakyat untuk memilih pasangan Khofifah-Emil,” tuturnya.

Debat kandidat Pilgub Jatim 2018, dikatakan Kiai Asep, juga membuktikan pasangan kandidat nomor 2 belum menyiapkan program kerja untuk memimpin pemeritah provinsi Jawa Timur.

“Itu lah menunjukan bahwa mereka tidak menguasai materi,” tuturnya.“Bagaimana penguasaan materi saja tidak menguasai apalagi melakukan kegiatan program-program kebijakan-kebijakan pengetasan masalah. Wong materinya saja sudah tidak dikuasai,” pungkasnya.(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *