DPD NasDem Bojonegoro Siap Menangkan Calon yang Di Rekomendasi DPP

BojonegoroDetakpos -Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018, DPD Partai NasDem Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Melakukan penjaringan pasangan calon dengan mengedepankan transparansi sekaligus tanpa mahar apa pun.

Sesuai dengan yang sudah diungkapkan oleh Sang Pendiri Partai NasDem Surya Paloh, bahwa NasDem tidak bisa berkompromi dengan kader yang semangatnya tidak sejalan dengan tujuan partai untuk menciptakan proses politik yang bersih, serta memiliki target memenangkan pemilihan 50 persen dari daerah yang menyelenggarakan Pilkada.

Menurut ketua tim fungsional Bappilu Partai NasDem Kabupaten Bojonegoro, Djoko Adi Sunaryo kepada detakpos.com saat ditemui usai menerima Wabup Bojonegoro Setyo Hartono yang siang tadi (14/7) mendaftar dan sekaligus mengambil formulir dikantor DPD NasDem yang berada di jalan Lettu Suyitno Mulyoagung, kecamatan Bojonegoro, Jawa Timur.

Dengan semangat itu, mulai tanggal 08 juli 2017 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sudah bisa menerima pendaftaran dari pasangan calon yang ingin mencalonkan diri menjadi kepala daerah lewat NasDem.

” Dari sekian nama yang akan masuk saat proses pendaftaran, DPD akan menyeleksi hingga hanya menyisakan tiga nama untuk diusulkan ke DPW. Selanjutnya, DPW diberi kewenangan apakah akan menambah dua nama lain atau tidak sebelum diserahkan kepada DPP untuk diusung menjadi calon kepala daerah “, ungkap Djoko.

Masih menurut Djoko, menjelang Pilkada 2018 nanti, Semua harus belajar kepada Kang Yoto 2008,  Kang Yoto sama sekali tidak banyak mengenal Kang Hartono

Beda peran beda karakter, Kang Yoto dan Kang Hartono bagaikan symphoni orchestra, mampu melantunkan irama yang harmoni terdengar merdu dan rapi untuk didengarkan dan dirasakan.

Kita ingat menjelang pilkada bojonegoro periode kedua, Kang Yoto tetap memilih Kang Hartono untuk melayani rakyat bojonegoro padahal saat itu ada hembusan bisikan untuk disandingkan dengan Harmono, Andromeda, Choiri, Thalhah, walhasil Kang Yoto tetap pilih Kang Hartono.

Pelajaran ini sangat sulit bagi yang terlalu subyektif, tapi sangat mudah bagi yang obyektif, cinta itu ada di hati melihatnya pun harus dengan mata hati, itulah pelajaran bagi kita tentang sosok Kang Hartono yang baru saja mengambil formulir, jelas Djoko saat ngobrol usai menunaikan ibadah sholat jumat (14/7) siang tadi.(Tim detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *