Jakarta–Detakpos.con-Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengatakan, ironis sejumlah pihak dan elite politik nyinyir terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah sibuk bekerja keras mengendalikan sebaran Covid-19 yang terus meluas.
“Aneh rasanya melihat ada beberapa kalangan yang sibuk meminta Presiden mundur dari jabatannya.
Apakah mereka tidak tahu bahwa Jokowi sedang sibuk dan bekerja keras untuk mengendalikan dan memulihkan keadaan kurang membaik karena pandemi covid-19, “ungkap Fernando di Jakarta, Jumat (16/7/ 21).
Pengajar Untag ’45’ Jakarta ini meminta para elite politik bersama-sama membantu pemerintah untuk mengendalikan covid-19 di Indonesia.
“Bagi elite yang hanya nyinyir silahkan beli sembako untuk membantu warga yang membutuhkan. Buat pejabat yang sibuk menyerang Presiden, sisihkan gaji mu untuk membantu masyarakat,”tandas Fernando.
Apalagi para anggota DPR yang sibuk minta fasilitas khusus Presiden dengan meminta pelayanan khusus. “Seharusnya saatnya bagi Anda untuk membantu masyarakat dengan membelanjakan uang reses untuk kebutuhan masyarakat. Jangan sibuk membuat panggung untuk kepentingan sendiri,”tambahnya.
Menurut Fernando, tidak masalah bila mengkritik pejabat pemerintah yang tidak kelihatan kerjanya.
Misalnya, meminta Wapres Ma’rufMe Amin untuk lebih serius dan membantu Presiden agar jangan ada lagi tokoh agama yang melakukan provokasi atas pemberlakukan PPKM.
“Kritiklah Ketua DPR dan Ketua DPD yang katanya mau jadi Presiden atau Wapres tapi gerakannya tidak ada yang terlihat signifikan dalam membantu Presiden menangani covid-19.”
Dia mencontohkan dengan memutuskan dana reses seluruh anggota DPR dan anggota DPD dialokasikan untuk membantu masyarakat dengan bantuan sembako,”tpapar Fernando.
“Silahkan kritik para menteri yang lebih mementingkan visi dan misinya untuk kepentingan pilpres dan suara parpolnya,” ujar dia.
Dia mengajak untuk membuktikan bersama kalau memang Garuda ada di dada kita masing-masing.
“Mari gotong royong berperang melawan covid-19 jangan nyinyir karena itu tidak ada dalam butir-butir Pancasila.”
“Jangan mau jadi penghianat bangsa dengan menambah korban covid-19 akibat ulah dan coletohan Anda,”pungkas dia.(d/2).
Editor: A Adib