ISRI: Perlu Narasi Logis dan Tidak Bernuansa Hoax

JakartaDetakpos– Sekjen DPN Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI),
Cahyo Gani Saputro
menyayangkan statmen tokoh yang tidak memberikan pencerahan, dan penyadaran kepada publik seperti rumor Babinsa dalam kontestasi Pemilu Serentak 2019 yang disampaikan oleh mantan Menkeu Rizal Ramli.

Menurutnya, pernyataan tersebut justru mengingkari, bahkan anomali semangat reformasi bahwa TNI telah meninggalkan Dwi Fungsi dan sekarang profesionalisme TNI justru mendapat kepercayaan dari rakyat yang sejajar dengan KPK.

Cahyo Gani Saputro menyampaikan, instrumen pemilihan umum telah dilengkapi perangkat saksi dari seluruh pasangan dan partai politik sebagai peserta pemilu dan petugas pengawas TPS yang sudah tentu mendapatkan salinan data A1 dalam hal ini formulir C.

Hal tersebut telah diatur dalam Pasal 390 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang menerangkan bahwa pihak yang berwenang memegang formulir C1 adalah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan salinannya diberikan kepada saksi dan pengawas.

“Jadi sudah terang dan jelas fungsi serta kapasitas TNI dalam pemilu yang membantu pengamanan yang dilakukan POLRI.

Namun terkait dengan keamanan dalam hal infrastruktur Pemilu, penyelenggaraan pemilu perlu mengevaluasi dan DPR mitra merekomendasikan terkait kotak suara seharusnya terbuat dari bahan yang tahan terhadap api dan air.

Seperti diketahui, TNI Angkatan Darat (AD) menepis soal isu yang menyebut pihaknya memiliki data hasil Pemilu 2019.

TNI menegaskan tugasnya dalam pemilu ini yakni pengamanan karena diminta bantuan oleh Polri.

Isu ini ramai di media sosial. Awalnya, Rizal Ramli menulis soal laporan Babinsa di akun Twitter-nya, @RamliRizal pada Minggu (5/5).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *