Isu Maritim Perlu Jadi Tema Debat Capres 2019

JakartaDetakpos– Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai penting isu kemaritiman menjadi tema tersendiri dalam debat calon presiden. Hal ini mengingat posisi laut dan berbagai sumber daya yang terkandungnya secara ekonomi, sosial, budaya dan politik serta pertahanan dan keamanan adalah masa depan bangsa.

“Selama 73 tahun Indonesia berdiri, kita bersepakat bahwa kita adalah bangsa kepulauan dengan dikelilingi lautan sebagai penghubung,”kata Ketua Harian DPP KNTI Marthin Hadiwinata, hari ini.

Debat capres sebagai ajang penyampaian gagasan, visi, misi dan program kerja capres ke depan jika terpilih, merupakan ajang penilaian publik bagaimana pola pikir kandidat pemimpin negara tersebut.

Dikatakan, dalam debat capres kita dapat menilai kemana kelak orientasi pembangunan pada masa pemerintahnya.

Karnanya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu 2019 perlu memasukan isu kemaritiman dalam tema debat.

Dalam empat tahun terakhir, menurut Marthin, pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Jokowi sebagai capres nomor urut 01 mengusung visi utama Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

“Alangkah baiknya, jika debat capres ini menjadi sarana pasangan capres petahana memaparkan capaian kinerja masa pemerintahannya  serta mengenalkan program lanjutannya dalam bidang kemaritiman,”tutur dia.

Kemudian, dari pasangan Prabowo Subianto sebagai capres nomor urut 02 dapat menjadikan debat capres ini sebagai evaluasi kinerja petahana sekaligus mengenalkan visi, misi dan program kemaritiman yang harusnya dapat lebih baik. Sehingga perdebatan besar gagasan kemaritiman Indonesia dapat membuahkan arah gerak besar negara kelautan dan kepulauan Republik Indonesia yang lebih baik.

Isu kemaritiman termasuk di dalamnya antara lain, perikanan, kelautan, kepulauan, perhubungan laut, bahkan termasuk geopolitik regional dan internasional.

Di sisi lain, kata Marthin, sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia adalah pemilik dari negara dengan garis pantai terpanjang, jumlah pulau terbanyak serta laut yang luasdibandingkan daratan.

“Oleh karena itu, pola pembangunan sudah sepatutnya yang berorietasi kepada kemaritiman sebagai pijakan pembangunan yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia,”ujar dia.

Jangan sampai beda pemimpin beda pijakan pembangunanya, karna hal ini dapat memperlambat Indonesia untuk maju. Adapun cara pencapainnya boleh berbeda, sesuai dengan gaya kepemimpinan masing-masing.

Masih ada waktu KPU untuk memutuskan dan memasukan tema kemaritiman sebagai agenda tersendiri dalam debat capres, agar debat capres ini sesuai dengan kepribadian bangsa yang memiliki sejarah panjang kejayaan maritim.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *